Kamis, 01 Desember 2011

Apabila Seorang Sahabat di Zalimi



Judul diatas menarik perhatian saya untuk membuka mata, hati dan telinga paling tidak untuk membuktikan bahwa dalam persahabatan saja kita pasti memiliki 2 pandangan yang berbeda. Namun ketika pandangan kita berbeda lantas perlukah kita meninggalkan bahkan menjauhi seorang sahabat demi ego diri semata?. Kata tersakit bagi seorang sahabat ialah ketika ia dizalimi oleh sahabatnya sendiri dengan apa?  Mungkin bukan dengan kata-kata namun dengan sikap, perlakuan dengan sikap itu ternyata bisa lebih menyakitkan, bukan tidak mungkin secara tidak sadar kita telah mendzolimi hatinya kalau benar adanya bisa kah kita menanggung semuanya.  
Pepatah bilang “ Mencari seorang sahabat sangatlah sulit  dibandingkan mencari musuh”, mungkin benar yang dikatakan banyak orang “sahabat yang baik adalah saahabat yang tidak akan pernah meninggalkanmu disaat-saat  kamu tersulit dan terjatuh sekalipun”. Kalian tahu ketika kita memiliki seorang teman/ sahabat namun pernahkah kalian membayangkan bahwa kita tidak akan pernah bisa menjadikan diri kita sebagai trendsetter semantara ia adalah follower?.  Beginilah persahabatan itu:
Persahabatan itu seperti menanam
Tidak jauh bebeda ketika kita menjalin hubungan dengan seorang pasangan hidup, justru sahabat lebih mengetahui keseharian kita, tindak tanduk prilaku kita entah itu keburukan, maupun kebaikan. Itu sebabnya persahaabatan itu ibarat menanam sebuah pohon,  disirami, diberi pupuk, dijaga dan dirawat, meski terkadang kita menemukan hama yang mengganggu.
Kalian tahu hama? Kita analogikan hama adalah faktor yang memperburuk atau menghancurkan persahabata kita , entah itu orang lain,  kekurangan kita, sikap yang tidak menyenangkan yang bila dibiarkan akan mengikis rasa kasih sayang diantara keduanya. Persahabatan ini bisa kita ibaratkan sebagai seni menanam,  bagaimana  hasil tanaman itu tergantung  dari bagaimana kita menanamnya.

Persahabatan Tanpa syarat
Jika memiliki syarat, sebaiknya  kita harus tanyakan sekali lagi keikhlasannya. Ketika kamu memiliki seorang sahabat namun kamu merasa ia tidak pernah memberikan perhatian yang setimpal dengan perhatian yang kalian berikan, apakah sikap itu dianamakan persahabatan? Bukan.....sekali lagi bukan!!! itu bagi saya sama saja seperti orang berdagang yang mengharapkan untung dan rugi, padahal tidaklah persahabatan memiliki syarat. Jika kalian bicara ketulusan dan keikhlasan coba tanyakan lagi” sudah tuluskah kalian”.


Ketika dulu  Kamu Pernah menjadi sahabatnya.....
“Kawan,,, saya pernah merasakan begitu sakitnya kehilangan seorang sahabat yang awalnya dekat sekali kemudian ia  bergeser menjauh tanpa sebab”. Itu salah satu kutipan yang saya baca dari sebuah cerpen. Saya ingin mengajak kalian berfikir bagaimana jika kalian berada  pada posisi seseorang dalam kutipan diatas? Saya rasa kalian memiliki  pemikiran yang sama dengan saya. “ sedih,  merasa diabaikan, dicampakan, merasa dizolimi dengan sikap, bahkan bukan tidak mungkin ia merasa kehilangan semangat dan rasa percaya diri. hal ini tidak menutup kemungkinan akan mengikisnya rasa kasih sayang antara keduannya. Padahal menurut saya awal pertemuan adalah kesempatan, ketika mengenal adalah sebuah keberuntungan dan mendalaminya adalah sebuah keindahan yang tiada tara.
Coba kalian bayangkan jika berada di posisi ketika kalian dizolimi dengan sikap bukan dengan kata-kata, bukankah kalian meraskan hal yang sakit luar biasa?? padahal di muka bumi, dibelahan bumi ini tidaklah ada sosok yang sempurna, tidak ada orang yang perfect sehingga bisa menjadi seperti apa yang kalian inginkan. Hal yang paling jahat di dunia ini bukanlah kata-kata yang keluar sekejap ketika kalian merasakan tidak menyukai sesuatu, namun sikap diam yang membunuh rasa percaya diri dalam sebuah persahabatan. Wallahualam...:)

4 komentar:

icha mengatakan...

rasanya saya pernah mengalami hal yang sama... saya mau curhat ya...

seorang sahabat meninggalkan saya diam tanpa kata. Padahal saya tanya ke dia apa alasannya mengabaikan saya seperti ini..
beberapa kali ia sepertinya enggan menjawab. Akhirnya saya memutuskan mengajak dia jalan-jalan, disaat saya mengajaknya itulah baru akhirnya dia menjelaskannya.. Ternyata dia kurang suka dengan sikap saya sebagai wanita yang memiliki banyak teman pria. Selain itu, juga karena katanya dia melihat saya beberapa kali jalan bersama pria lain..

Saya baru menyadari kekurangan saya itu.. Memang saya tak sempurna, tapi maukah berteman dengan baik lagi.

Jawabannya :
"gue hanya manusia biasa, mungkin gue bisa maafin, namun gue ga bisa melupakan. Lebih baik kita berpisah. Terima kasih atas persahabatan dan permusuhan ini. Bukan gue yg memulai persahabatan ini dan bukan gue pula yg akhirin persahabatan ini"

langsung sepertinya saya pengen mengeluarkan air mata di situ.. nggak lama, kami pun berpisah. Rasanya pengen sms atau telpon menanyakan kabarnya, namun saya takut..
menurut mbak gimana yg saya harus lakukan?

saya tau saya banyak temen cowo, apa dia jadi cemburu gara2 itu? atau dia ngediemin saya karena dia sayang sama saya tapi marah juga karena sikap saya itu?

mohon tanggapannya di blog saya ya di terimakasihkuuntukmu.blogspot.com

newmyinspiration mengatakan...

ica salam kenal makasih sebelumnya udah mau berbagi, yups sebenernya di diemin sama sahabat kita rsanya samat amat tidak mengenakan. BTW usaha kamu bagi saya udah luar biasa banget, udah mau bergerak mencari tahu alasan kenapa dia bersikap begitu sama kamu. Tapi kita hrus ingat loh cha, sahabat yang baik mereka pasti mau menerima kelebihan dan kekurangan kita saling mengisi bahkan melengkapai. Harusnya jika ia benar" sahabt kamu, dia ngak semudah itu mengambil keputusan untuk memtuskan tali persahabatan, dan ia akan terus disamping kamu. Sahabat terbaik ia yang bisa saling melengkapi. saran saya, tunjukan saja kalo kamu saat ini sudah berubah, n ngak perlu kamu ungkapkan dengan kata-kata apapun karena bagi saya sikap kamu udah terlalu cukup, saatnya kamu memperbaiki yang tidak disukai sahabat kamu, lambat laun semua akan kembali meskipun kita pelu menggembalikannya dengan waktu yang tidak bisa diprediksi. Tapi to the best aja,,karena bagi saya setiap manusia pasti memiliki cela, bukan tidak mungkin dirinya lebih buruk dengan keadaan kita. karena yang bisa menghukum perbuatan itu hanya tuhan, semua pasti ada balasanya.Jika kamu memang tidak dinilai lagi sebagai sahanabtnya saat ini tujukan saja bahwa kamu sahabat yang pantas untuk bersamanya dengan perubahan didiri kamu. Karena bagi saya kebenaran pasti akan mencari jalannya sendiri kok!!... jangan bersedih dan harus tetap semangat, introspeksi dan lakukan yang terbaik selalu... semoga bermanfaat^^

icha mengatakan...

ini nggak semudah itu mbak...

Saya masih merasa salah dan belum punya nyali untuk sms dia..

mungkin mbak bisa merasakan hal yg sama yg saya rasakan kalo mbak pernah mengalaminya..

Emy Cah SoLo mengatakan...

aq jg dijauhin sahabat tanpa alasan. . .
kemarin pas aq dpat no baru ny aq cba smz dy tanpa balasan ny malah dy mencaci maki saya. . . .
saya jadi serba salah dilain sisi saya masih menganggap dia sebagai sahabat saya tapi di lain sisi saya gak tau apa salah saya sama dia. . .
ntah apa yang saya lakukan menjauhi ny dan melupakan nya atau tetap mencari tau apa alasannya menjauh dari saya???

Posting Komentar