Rabu, 04 Januari 2012

Harga Diri Hukum Dengan Sepasang Sendal Jepit



Separah inikah hukum di Indonesia?,,,,,
saya bingung, anda, begitpun dunia yang sempat memberitakan di salah satu situs The News Zealand Herald, memuat berita berjudul, "Indonesia's new symbol for injustice: Sandals" atau "Simbol ketidakadilan di Indonesia: Sandal". Ini bukanlah kasus pertama hukum di Indonesia malah mempermasalahkan masalah sepele, masalah rakyat  yang berujung pada penderitaan masyarakat kecil. Melihat kasus kebelakang lainnya, bisa dilihat dari kasus Prita Mulliyasari, kasus  suster ngesot, dan masih banyak lagi...saya hanya bisa bertanya “untuk apa?”  masih banyak kok koruptor yang nilep uang negara namuan dibiarkan, bahkan dilindungi sampai dikawal sama algojo-algojo pemerintah super maco. 
Ampun ya Allah,,, sebegini  kerasnya kah hukum di negeri sendiri.... apa udah hilang sila ke 5 pancasila ya :
“ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
kalo kita jabarkan dalam sila ini sangatlah dalam dan saya pun sampe merinding baca sila kelima ini. Kalo saya mau tanya sudah adil kah pemerataan kesejahteraaan masyarakat menyeluruh, bukan disalah satu aspek aja ya,,, tapi global...?? belum kan...!!!.  Ngak usah ngaca jauh sama pemerintahan coba lihat di lingkungan keluarga salah satu keluarga yang mempunyai 2 istri,,,, adil kah?? Jawabannya “ gak akan”..!!!. Jangankan aturan  yang dibuat oleh manusia seperti pancasila, Al-Quran aja masih bisa direkayasa dan kita masih bisa berdalih dengan bantahan-bantahan seolah kita bisa adil.
Saya mohon,
Hentikan hukum rasis yang melindungi oknum-oknum tertentu , terutama orang- orang yang berlakon penting di pemerintahan namun hanya jadi penjilat harta rakyat.
Selesaikan kasus besar baru kita bisa menata kasus kecil
Hukum bukan objek kan,,, ???? ngak bisa dibeli dan dibayarin tapi orang-orang yang duduk di bangku hukum itu seharusnya orang-orang yang memiliki hati nurani bak “ malaikat” bukan “penjilat”.
Apa serendah itukah hak seseorang di dalam sebuah pemerintahan, belum cukup ngambil uang rakyat , rakyat kecil juga yang harus kena batu sundulan orang-orang atas. Ampun deh.... ampun DJ,,, saya sih jujur ngak seneng sama sesuatu yang berbau politik, it’s oke lah kalo mereka Cuma jadiin hukum sebagai tameng politik, tapi saya  please dong pak,,,, rakyat itu bukan korban dari kardinalitas mafia hukum. Rakyat itu hidup Cuma butuh makan.... butuh keadilan selebihnya ngak nuntut ini itu kok...
Hukum bagi saya itu hak,,, hak untuk mendapatkan perlindungan dan keadilan setimpal dengan aturan yang ada. Lantas pertanyaannya “ dimana hak kita??? “ okelah,,, jika sulit kita mendapatkan hak prerogratif kita... hak yg mutlak ngak bisa diganggu gugat.
Terus kalo kita maaf ( kentut) di depan umum itu juga melenggar kebebasan hak orang lain, bukan ngak mungkin kan kentut jug bisa diadili di meja hijau. Wong sendal jepit berapa perak aja bisa di diadili kok....!!!
Malu-maluin... bener-bener hukum labil, Cuma gara-gara sendal, Cuma gara-gara kaget terus nendang muka suster ngesot jadi-jadiaan, cuma nyampein aspirasi aja itu salah..... itu melanggar hukum di Indonesia.....WHAT??? apa-apa an nih...!!!
Laluuuuuuuuu....... mereka orang besar kemana???? Kemana??? Kemana??? Apa diumpetin dibalik ketiak ibu pertiwi... No way....!!!!,,,saya yakin kalo ibu pertiwi bisa bicara dia pasti akan bilang “ hentikan tipu muslihat ini”, “hentikan kecurangan ini “, “ hentikan omong kosong ini” .
Kawan tulisan ini adalah salah satu bentuk aspirasi dari rakyat kecil bertubuh kecil seperti saya,,saya bukan Sondang yang rela mebakar diri demi hak keadilan masyarakat, demi hak yang harus diperjuangkan, saya juga bukan seorang Munir yang membela hak setiap orang kemudian mati dibunuh, atau saya pun bukan sosok kartini yang bisa memabangkitkan hak wanita Indonesia. Sedikit ketidak adilan dan masih banyak ketidak adilan lainnya yang mungkin sampai saat ini kita bingung mencari perlindungan pada siapa kala hukum sudah tak lagi berpihak....cukupah Allah saja tuhan sang maha raja yang akan membuktikan disatu masa nanti  mana hitam dan putih yang sesungguhnya.....

3 komentar:

catatan si kopet mengatakan...

nyanyiii aahhhh....
Garuda Pancasilaaa aku tak mendukungmuuuu,,patriot proklamasiiii...enggan berkorban untukmuuuu,,,Panvasila dasarnya apaaaaaaaaaa?????Rakyat adil makmur yang manaaaaaaaaaaa...pribadi bangsakuuuu...engak maju.majuuuu,engga majuuuu,,maju,engga majuuu.majuuuuu...........hiks

saya mendukung yang mana hitam dan putih yang terbungkus olehh cintaaa..hiks

Abu Shafwah mengatakan...

Hukum dan Perasaan??
http://blogamirullah.blogspot.com/2012/01/wasiat-yang-tak-pernah-punah.html

rendy pratama mengatakan...

setuju......!!!

Posting Komentar