Kuliah sambil kerja memang butuh mental dan fisik yang kuat, sebab ngak sedikit juga mereka yang berhenti ditengah jalan hanya karena ngak kuat dengan beban tugas kuliah yang banyak. Saat ini untuk kuliah tidaklah sulit, di daerah Jakarta dan sekitarnya sudah banyak sekolah tinggi atau universitas swasta dari yang murah sampai yang mahal. Selain itu juga kampus swasta malah ramai terbuka pada malam hari, karena latar belakang mahasiswa yang notabennya sambil kerja dan kuliah.
Bisa dibayangkan bagamana lelahnya fisik, dan juga pikiran kita, belum lagi harus diperparah dengan jalanan ibu kota yang selalu bikin emosi, atau jika kamu yang naik kereta harus super ekstra kuat karena jam-jam pulang kerja kereta ngak menjamin bisa kosong melompong. Beban selanjutnya pasti mata kuliah, dosen protektif yang selalu seenak udelnya aja ngasih tugas dan juga uang jajan yang pasti berkurang karena harus bayar kuliah tiap bulannya. Bukan hanya itu saja yang harus kita ikhlaskan adalah “ waktu” karena waktu itu mahal benget dan ngak bisa terbayar. Kalo disini bahasnya bukan “time is money” tapi “ time is knowladge” ,Tapi untuk urusan masa depan kita harus ikhlas merelakannya, termasuk ngak ngapel ke rumah si doi (wkkkwkwkkk).
Jangan parno sama capek
Banyak orang yang parno alias paranoid duluan sebelum memulai kuliah sambil kerja, dengan alasan pasti capek. Baiklah, memang bener kok kuliah itu capek,,,karena sebelum bertempur selalu bilang capek. So pada kahirnya rasa capek itu ngumpul duluan di kepala kita and kejadian akhirnya kita bener” powerless duluan sebelum berjuang. 1000 kali cuma ngomong cape tapi ngak kita jalanin aja hasilnya akan capek sungguhan,buang pikiran itu deh karena simple aja saat kita bilang “gue kayaknya bakal capek”, ternyata feed back yang kita dapet bakal “capek” seterusnya.
Penyakit males
Penyakit orang kerja sambil kuliah yang berikutnya ialah males. Nah kalo penyakit yang satu ini memang obatnya cuma diri kita sendiri. Saya juga hampir sering merasakan males, bosen, pengen langsung lulus aja kalo bisa. Tapi kesiniin semakin tambah capek kuliah, semakin bikin tatangan baru,moga aja semagatnya ada terus. Gimana caranya memupuk rasa semangat? Simple banget ngak perlu punya pacar atau orang spesial kok yang penting kamu harus punya sebuah “Tekad”.
Jujur beberapa waktu lalu saya sempat vakum beberapa bulan dari kuliah, and sekarang jadi lumayan ribet ngejar mata kuliah yang tetinggal. Tapi bagi saya ngak perlu ada yang disesali, karena penyesalan pasti adanya belakangan,menyesal sekalipun gak bakal merubah keadaan kok. Yang terrpenting saat ini adalah bagaimana caranya melenyapkan rasa malas dan letih yang bersemayam ditubuh. Pokoknya semua ini ada hikmahnya lah yang bikin kita “ fight” ngak perlu berharap disemangati tapi bagaimana caranya kita bisa cerdas menyemangati diri kita sendiri, melatih diri kita biar ngak manja.
Jujur saat ini malah bangga tanpa bermaksud “ain” ( ain itu kalo ngak salah bahasa arabnya penyakit mata, dalam artian kita membeberkan kelebihan kita sehingga menimbulkan rasa iri di dalam hati orang lain) kepada siapapun.
Oia, satu hal lagi kemarin sempet nonton film negri 5 menara “ Sahibul menara”, nonton filmnya cukup kasih motivasi meskipun jujur saya ngak begitu puas sama endingnya, but the way ceritanya bisa membuat kita semangat lagi. Jadi inget sama ayat di dalam QS.Al- Baqorah : 216.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS.Al- Baqorah : 216.)
Dan kesimpulannya adalah buang rasa pengecut didalam dirimu jika ingin dianggap sebagai pahlawan. Jangan pernah meyerah pada keadaan sekalipun rasa lelah itu terus mengganggu, pesan ini untuk saya dan kalian juga. Masih banyak kok yang lebih merasakan lelah hidupnya dibanding kita,contoh orang yang terdekat itu adalah orang tua kita. Saya yakin orang tua kita tidak pernah lelah mendidik dan merawat serta memberikan penghidupan yang layak pada kita sampai saat ini, dan yang terpenting doa mereka tidak akan pernah bisa tertandingi dengan kekuatan apapun, so... jangan pernah berhenti meminta doa dan restu orang tua. Kita itu bukan apa-apa tanpa doa dari mereka...
Kita harus keluar dari cara zona berfikir orang kebanyakan, kemudian selanjutnya adalah tetap survive pada pilihan kita. Survive bagi saya adalah istiqomah, dan tau kah bahwa menjaga istiqamah itu lebih sulit dibandingkan kita harus meraihnya. Nyalakan terus api semangat yang tidak akan pernah padam untuk masa depan,yups masa depan kita. Kuliah memang bukan suatu kebutuhan yang mendasar, tapi ketika kita sudah berani memutuskan sebuah pilihan, kita pun harus punya mental siap untuk mengakhiri apa yang sudah kita mulai. Buat siapapun yang kuliah sambil kerja apalagi sampe lulus dan pake toga saya cuma mau kasih 4 jempol alias top markotop. Semangat terus dan warnai dunia ini dengan semangat perjuangan, karena sesungguhnya hidup itu perjuangan, tapi kata Reza M.Syarif adalah
“Buat mereka yang berjuang atas nama kemanusian”.^^.
0 komentar:
Posting Komentar