Keduanya sama-sama jenis umbi-umbian,
punya karakteristik yang hampir sama tapi lain lagi kalau membahas soal
rasanya. Keduanya sangat bersinggungan dengan lidah. Soal ubi yang tidak bisa
disamakan dengan singkong, ubi punya taste yang manis, lebih bertekstur lembut
dan cocok untuk olahan manis. Kalo singkong rasanya cukup gurih, bertekstur
kasar dan sangat tepat dijadikan olahan makanan asin.
Mau pilih mana? Tinggal pilih
saja menurut selera lidah. Meskipun tak jarang banyak orang yang hanya meminta
masukan rasa yang pantas untuk dicicipi. Padahal, masing-masing lidah punya
kesan yang berbeda dengan seleranya. Apapun hasilnya mau ubi dicampur garam,
atau sebaliknya singkong dicampur gula, mereka akan menyatu dilidah dan dicerna
dengan bijak oleh lambung…
Secara harifah, inilah
pelajarannya.. kadang kita kerap terjebak akan pilihan yang merumitkan otak
kita untuk bekerja ekstra, padahal ada cara simple untuk diambil dari sebuah “case”
(pilihan). intinya lets flow… biarkan diri mencari eksistensinya pada setiap
perubahan, tanpa harus melibatakan banyak kepala ikut campur memilih apa yang
sebenarnya bertentangan dengan hati. Hanya kita yang paling tahu apa yang kita
butuhkan, hanya saja seringkali krisis keyakinan diri sering menjebak apa yang
paling diketahui oleh hati sendiri. Setuju???
Jangan di dramatisir, ini cuma
cerita singkong dan ubi :)
1 komentar:
terimakasih atas infonya dari manfaat ubi singkongnya sangat bermanfaat nih dengan semua tipsnya.pagi..
Posting Komentar