Akhir-akhr ini saya seperti merasakan gak yakin sama apa yang saya lakukan, mungkin itulah salah satu sifat dalam diri manusia, merasa ngak PD bahkan minder tiba” di waktu yang sama. Pengen banget rasanya istirahat mungkin tepatnya mengistirahatkan hati dan fikiran yang gak karuan semacam ini. Seseorang pernah bilang, “ Be enjoyed” “ Be have fun” dan kata-kata yang sering banget saya denger “ jalanin aja”. Tepat....!! ngak ada alasan untuk menjadi diri yang lemah, ngak ada kesempatan karena waktu ngak mungkin menunggu kita lebih lama lagi.
Saya yakin kemelut yang lagi melanda ini bakal menepis semua tumpukan beban yang selalu merasa patah arah. Tapi sekali lagi untung saya masih bisa membuka mata untuk mengucap paling gak setiap bangun pagi “ Alhamdullilah Allah masih kasih saya kesempatan waktu lagi” jadi ngak ada alasan untuk melemah disini.
Tapi lagi-lagi alibi manusia selalu menepis dengan bantahan kata “tapi” ya saya mau bilang kalau saya hanya manusia biasa, selama ini saya coba menselarskan apa yang namanya Ilmu dan Rasa supaya selalu berdampingan, supaya keduanya bisa beriringan sama-sama. Jadi inget dengan perkataan teman, Ilmu tanpa rasa apa gunanya. “ percuma lo punya ilmu tapi lo gak bisa peka dengan keadaan orang lain, itu sama aja, percuma habluminallah tapi lo gak bisa habluminanas”. Yups sepakat dengan perkataanya membuat saya yakin bahwa melibatkan perasaan dan sedikit peka dengan orang lain itu penting. Kebaikan itu bisa dilihat kalo kita bisa menjaga perasaan orang lain juga. Jadi tidak ada alasan lagi untuk megeluh merasa disakiti karena mungkin kita juga sering menyakiti orang lain.
Keadaan ini bertambah-tambah dengan semua yang ada ketika kehilangan orang-orang yang kita butuhkan namun mereka tidak bisa mengerti situasi kita, namun lagi-lagi semua ngak ada alasan, karena ALLAH itu maha pencemburu, mungkin ini juga teguran dari Allah bahwa sebenernya Allah minta untuk kita bermanja -manja mengadukan semua keluh kesah yang ada. Yupss waktu ini, dan juga besok gak ada alasan untuk gak bermunajat bahwa masa depan masih ada setitik harapan untuk melanjutkan yang masih tersisa.
Cuma lewat anak-anak brokent home kita bisa belajar begitu pentingnya arti kasih sayang terutama dari seoarang orangtua. Kalo liat trackrecord mereka mungkin gak jauh berbeda dengan beberapa orang yang menganggapnya sama. Yups hidup itu gak semulus jalanan tol, kalo bisa kita himpun gimana track record kita masing-masing dan saya juga yakin hidup kita itu penuh warna.
Pernikahan memang sekali lagi membutuhkan sebuah kata yang bernama “komitmen”, terutama komitmen yang harus kita bangun pra nikah. Cinta itu perlu, itu kenapa sebabnya saya merasakan sebuah kegamblangan dihati saya, takut,dilematis, bahkan jadi sedikit apatis yang membuat agak sulit yakin dengan buaian kaum laki-laki. Meskipun gak semuanya sama, namun kemelut ini yang sedikit membuat saya terus merenung.
Cerita dari sebuah pelajaran:
Malam ini lagi-lagi wanita itu bicara dan terus menatap saya dengan sebuah tatapan kosong, bingung, sepertinya ia berada dalam titik nol yang dimana sudah tidk ada harapan lagi untuk membangun hubungannya dengan sang suami. Meskipun saya belum pernah merasakan menikah, namun sebgai wanita saya merasakan betul sisi terburuk yang sedang ia hadapi saat ini. Ohh...Rabbi, ( mengelu nafas sekjenak) rasanya ketika saya harus menghadapi masalah, tiba-tiba datang seseoang yang tengah memabawa bingkisan kesulitan untuk saya pecahkan bersama. Meskipun saya hanya bisa menjadi pendengar yang baik, namun rasanya sulit rasanya untuk sok tegar, dan akhirnya saya terlarut dengan kesedihannya, meskipun saya akui sulit menangis di depan seseorang, namun watak saya yg selalu tiba-tiba mengeluarkan air mata tanpa sadar ketika tak bisa menemukan jalan keluar di setiap masalah saya masih tertanam di dalam diri saya meskipun ingin saya buang dan akhirnya saya tampakan juga di hadapannya.
Saya tak mengerti harus membela yang mana, kedua orang ini memiliki tempat dihati saya yang sulit saya bagikan, namun saya yakin perpisahan adalah jalan terbaik untuk mereka meskipun saya katakan tidak namun seprtinya Allah tengah menjawab sebuah pilihan tersulit utnuk keduanya. “Oh...Ya Rabb,, bagi saya kasih sayang yang terbagi begitu sulit”,,, But life is choice. Benar hidup adalah dimana kita bisa mengambil resiko terpahit sekalipun jika kita berani melawan yang namanya ancaman.
Seolah tak ingin bergolak dengan keadaan, saya mencoba mengalihkan semua yang mengelilingi kepala saya, mungkin bintang-bintang, atau burung yang terus berputar-putar dengan lamunan bak orang gila. “Stresss” saya pun dibawa stres dengan keadaan sungguh jauh bertolak belakang ini. Dan saya hanya ingin katakan ini :
“Saya bingung, saya berada dimana??? Saya ini ditengah namun kalian berduan mendorong saya untuk memilih kasih sayang....
Kalian ingin saya membaginya, tapi itu mustahil, Lalu apa yang kalian bicarakan selama ini tentang cinta?...cinta apa yang kalian bagi untuk saya? ataukah kalian harus saya menjawab mana yang salah dan mana yang benar?”
Cinta omong kosongkah? ,,,janji se ia se kata.....itu hanya sampah buat saya..”
Kesal dibuat dengan kebodohan dan rasa egiois manusia, dan saya mencoba untuk mencari jalan keluar ini.Meskipun saya yakin tak sedikitpun saya berputus asa dengan rahmat Allah, kelak pasti ada kebahagiaan yang terpapar untuk saya dan mereka berdua dimana tangan, kaki , mulut, telinga dan mata menjadi saksi nyata dihapanMU. Saya tidak pernah menjadi sosok yang Powerless meskipun saya pernah menghadapinya, meskpun saya bukan seorang yang penuh ambisi, namun saya memiliki keyakinan bahwa saya bukan wanita lemah yang runtuh dengan sebuah kata perpisahan bagi keduanya. Saat nanti, Esok, atau bahkan lusa saya akan tunjukan bahwa saya adalah sosok yang Extra Ordinary.
Dunia bagi saya adalah putaran singkat. Putaran dimana hinaan, cemoohan, kekejian kata-kata kasar manusia yang tanpa kendali terlontar untuk sebagian orang. Karena bagi saya hanya Allah yang bisa menlai dosa dan pahala.Tak perduli dengan masalalu, hidup itu adalah masa sekarang dan masa yang akan datang.Namun bagi saya sekalipun kalian membagi kedua cinta yang sama seperti dulu itu bagi saya hanya ibarat sebuah vas bunga yang jatuh kemudian kalian coba untuk menyatukannya kembali tapi bagi saya itu tidak akan pernah sama.
jujur,,ini bukan perasaan yang mudah..
Tak mudah untuk terus bertahan pada perasaan dikala dia tak menoleh pada kita..
tak mudah untuk terus setia dikala dia pun tak pernah peduli atas apapun pada diri kita..
Hati yang berkali2 terasa kelu dan letih atas sesuatu yang tak pasti, namun tak jua dapat untuk segera berpaling
meskipun terasa sakit yang berulang ulang, namun tak jua berhenti mencemaskan keadaan dan bertanya2 ttg kabarnya
ah~mungkin ini karma..
aku tak pernah membayangkan pada akhirnya aku juga merasakan perasaan semacam ini
ahaha~bodohnya…
mungkin ini terlambat, tapi biarlah..
pada saatnya angin kan menunjukkan arahnya jua,
dan gelombang kan tau dimana perahu harus melabuhkan jangkarnya..
dan untuk saat ini aku kan tetap mencoba bertahan
walau sekali lagi,
ini bukanlah hal yang mudah
Akhir akhir ini saya cukup tergelitik dengan hal ini. Beberapa orang di sekitar / orang-orang yang aku kenal, adalah orang-orang yang ambisius (setidaknya ini yang saya rasakan). Pun penyebabnya macam-macam. Ambisius untuk mengejar kedudukan, mengejar prestise, mengejar prestasi, dan lain sebagainya.
Well, saya akui..ada sisi yang saya kagumi dari orang-orang macam itu. Semangat juang, usaha, dan kerja keras yang mereka kerahkan untuk bisa mencapai ambisi mereka, memang patut dihargai.
hanya saja, yang lebih banyak kulihat dan dirasakan, orang-orang macam itu jadi cenderung egosentris. Orang-orang yang jadi hanya berfokus pada dirinya sendiri saja, hanya ambisinya saja. Dan entah kenapa-kalau boleh saya analogikan-, mereka itu spt orang2 yang memakai kacamatakuda. (Tau kan kacamata kuda gmana?? yg biasa dipake ke kuda yg bikin kuda biar ga meleng liat sana sini tp lurus liat jalan di depan). Lurus, ga ngliat sekitar. Dan seringnya mereka jadi cenderung kurang peka atau kurang berempati thdp orang-orang/perasaan orang-orang yang ada di sekitarnya.(syukur setidaknya org2 yg saya kenal ga sampai menghalalkan segala cara utk mencapai tujuannya, Insya Allah).
Dari sudut pandang diri saya yg agak2 plegmatis ini,kadang berada di antara orang-orang yang ambisius terasa agak menyesakkan hati,(ekstrimnya: ngrasa agak terintimidasi) entah kenapa. Tapi sebelumnya dibedakan ya, antara orang-orangyg bersemangat tinggi sama orang yang ambisius!! Itu 2 hal yang berbeda. Jadi bukan berarti kalau saya berada di antara orang-orang yg bersemangat tinggi, saya jadi ngrasa terintimidasi, bukan begitu! Beda.. Orang2 yang bersemangat dgn “tulus” (waduh, bingung pilih kata yg tepat utk jelasin yg saya maksud,,,jd biar saya tulis bgitu aja) scara otomatis bisa mempengaruhi mood dan jiwaku untuk turut bersemangat. Tapi dengan orang-orang ambisius, ga tahu kenapa, justru terkadang buat diri saya terasa kayak terintimidasi, gerah, dan rasanya ingin menghindar.
Tiba tiba jadi kepikiran juga ni, sebenernya siapa yang ‘error’ di sini ya..?Orang orang ambisius atau emang justru diri saya sendiri ini yang merasakan ketidaknyamanan diantara orang-orang ambisius??
Haha..it’s just my random contemplation..
Tong kosong sama tong sampah menurut saya jelas berbeda, “ ini dia yang saya kutip dari kata-kata lagu slank “ tong kosong nyaring bunyinya” ini ungkapan fakta loh sodara-sodara. Banyak diantara kita yang menyepelekan sikap diam seseorang, padahal bagaimana yang Rasullullah bilang “ Diam itu Emas” emang bener ternyata diam itu lebih baik daripada kita menunjukan sebuah kebodohan yang kita miliki dihadapan orang banyak.
Nah itu yang namanya tong kosong, Tapi jelas berbeda dengan yang namanaya tong sampah. Siapa bilang tong sampah itu menjijikan dengan ribuan sampah. Sampah itu juga bisa kita olah menjadi sesuatu yang bernilai ternyata, nah ini juga bisa kita identikan sama seseorang yang kerjanya menampung semua keluh kesah oranng lain, coba bayangin jika di dunia ini gak ada yang namanya tong sampah dijamin pasti jadi sarang penyakit dan lingkungan kita juga jadi kotor.
Kedua Tong ini menginspirasi saya ada beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari keduanya yakni:
·
Berbicara yang bermnfaat atau tidak sama sekali. Diam mungkin lebih baik dibandingkan kita hanya bisa menunjukan kebodohan kita.
Kepintaran seseorang bukan dilihat dari pandainya ia melakukan perdebatan, namun kepintaran seseorang bisa dilihat bagaimana hasil dari pekerjaannya yang berguna buat orang lain.
Tidak perlu berupaya untuk menjadi orang lain untuk menjadi seorang terkenal, apalagi sampai mengenakan topeng oranglain.
Kita harus berhati-hati berbicara, dimanapun kapanpun dan dalam situasi dan kondisi apapaun.
Jadilah tong sampah alias temen yang bisa menampung semua keluh kesah orang lain dengan itu kalian pasti menemukan hikmah yang luar biasa.
Jadi mau pilih yang mana tong kosong atau tong sampah? Semoga cuap-cuap saya bukan hanya sekedar gumaman saja namun bisa menjadi inspirasi buat siapapun yang baca dan juga saya pastinya. Satu hal lagi yang terpenting dari semuanya di dunia ini banyak ragam cara untuk menjadikan diri kita bernilai tanpa harus menjadi tong kosong contohnya dengan menjadi tong sampah yang selalu diam namun bisa menjadi solusi tepat disaat-saat oranglain membutuhkan tangan kita. Alam pun pasti akan membuktikan sesuatu yang mungkin tidak bisa kalian tunjukan dengan kata-kata. Be enjoy aja......semoga manfaat...!!!
Suka banget sama lagu Linkin Park, haduh sampe sekarang tetep belum bisa ngilangin karakter metal buat lagu Pop n rock hihii gpp yang penting itu cuma dijadiin sebagai pelepas lelah dari semua rutininas keseharian. Jadi inget lagu LP yang judulnya” not alone” kayaknya gak bsa dilupain,,,,padahal udah mau basmi lagu itu dari kuping, lagu itu nyentuh banget.
Lagu ini selalu nemenin pas waktu galau....semangat lagi deh....!!!!
Hidup itu dinamis, jadi kita ngak pernah sendirian meskipun kita berusaha melupakan semua yang udah terlewat tapi kenangan itu perlu untuk dijadikan pelajaran....Belajar jadi orang asing...diam...dan juga pergi dari kepenatan.
Mungkin suatu kota nanti akan menjadikan saya menjauh dari ingatannya.........belajar menjadi orang asing dari tempat ini
Saya akan bunuh satu persatu kenangan ini dan akhirnya setitikpun dia tidak ada di sini...
Dan saya tidak sendirian.....Diam itu sakit,diam itu seperti panah beracun, diam itu hanya sikap orang Egois....saya benci Diam ini,,,,,!!!!!! Lebih baik menyingkir dari dunianya. Atau keadaan yang memaksa saya untuk menyingkir?....karena keadaaan, dan akhirnya bisa melihat saya yang tidak seperti kamu mau....
Thanks LP, udah kasih lagu indah banget ditelinga....^^
Kalimat dari kalimat yang selalu saya gores dalam untaian kata-kata ini sekali lagi bukan untuk bermimpi tapi lebih kearti memproklamirkan cita-cita tulus sebelum menjadi ibu, namun saya juga ingin menjadi ibu yang baik ketika suatu saat saya dipercaya Allah untuk menjaga titipannya. Seneng, bangga dan rasa haru pastinya, ini dia yang saya rasakan ketika suatu hari menjenguk seorang sahabat sehabis melahirkan. Subhanallah maha suci Allah begitu indah,lucu,mungil seorang makhluk kecil yang tidak berdosa ini lahir ke dunia dengan menebarkan senyum bahagia untuk kedua orangtuanya.
Seorang sahabat saya bertanya” kapan nyusul punya baby, makanya cepetan nikah? “ hehe entah mengapa setiap kali saya dapat sindiran seperti itu hati saya ciut. Seolah tak bisa melakukan perlawanan apa-apa untuk menjawabnya, karena saya memang belum menikah. Tanpa mengurangi rasa dari maksud pertanyaan tadi, saya pun akhirnya hanya bisa menganti topik pembicaraan kami.
Kebahagian lengkap rasanya bagi seorang wanita jika kita telah menjadi ibu. Tapi ternyata bukan hanya kebahagian itu saja, dan kita tidak boleh terbuai dengan semuannya, yang terpenting adalah bagaimana kita mampu menjaga titipannya agar menjadi manusia yang bermanfaat nantinya, manusia yang benar-benar utuh di hadapan Allah meskipun tidak ada satu orangpun yang sempurna serta menjadi manusia yang mampu bersinergi dengan lingkungannya. Meskipun disamping itu saya yakin Allah telah menggariskan semua takdirnya dalam lingkarann yang telah ditetapkan-Nya di Lauh Mahfuz.
Ini tema saya, jika saya menjadi ibu ada berabagai konsep dan pandangan yang ingin saya lakukan, ingin saya realisasikan meskipun saya hanya sempat memproklamirkanya saat ini heheh...
Cermin yang Baik
Saya rasa jelas, setiap anak pasti mencontoh sebagian besar orangtuanya. Peran kita adalah menjadi seperti cermin, cermin untuk menampilkan apa saja tampilan kita kepada sang anak. Untuk menjadi ibu yang berhasil mendidik putra-putri kita nantinya, baiknya kita mampu memantulkan cerminan kebaikan untuk pundi-pundi titipan Allah. Itulah sebabnya untuk menghasilkan anak yang soleh kita harus mempersoleh diri kita, begitupun sebaliknya.
Satu ilmu 100 kemampuan
“Manusia yang berhasil menurut Aidh al-Qarni adalah manusia yang mampu menjadikan anak buahnya lebih baik darinya” . Pedoman ini mungkin sulit, apalagi jika kita memang bertabiat pelit, tapi saya juga yakin dengan perkataan Aidh al-Qarni, jika kita menebar ilmu pastikan kita bisa setidaknya memberikan pengaruh yang lebih dari arti senyum.
Ada karena terbiasa
Bukan ditangan mertua, pembantu ataupun baby sister, saya ingin sekali anak yang saya kandung dari rahim saya mengalir semua darah dan semangat yang nantinya akan saya tularkan. Saya ingin merawatnya dengan bantuan Allah tanpa harus merepotkan orang lain. Apalagi saat ini banyak sekali wanita karier yang bekerja dan akhirnya anaknya dititipkan kepada mertua atau orang tuanya. Bagi saya hidup terdahulu begitu menyusahkan orang tua, saya tidak ingin menyusahkannya dengan malaikat kecil yang tidak selamanya bersikap manis di depan orangtua kita nantinya.
Melihat Senyum Tulus
Senyuman tulus yang terpancar dari seorang anak pastinya lebih berharga dari apapun, itulah mengapa saya ingin menjadikan pundi-pundi berharga di dunia ini menjadi seseorang yang mampu menjadi dirinya sendiri. Menjadi seorang yang tumbuh dan berkembang menjadi sosok/ pribadi yang menawan tanpa harus bertindak otoriter menjadi apa dan siapa ia nantinya. Hal itu bukan menjadi momok yang menakutkan bagi saya, yang terpenting adalah ia masih berada dalam rel kebenaran, rel akidah yang lurus.
Berkumpul Di suatu tempat
Cita-cita manusia adalah ketika mati bisa dikumpulkan kembali dalam suatu tempat yang sama yaitu surga. Rasanya besar harapan saya akan surga, begitulah sejatinya manusia pasti menginginkan surga, tapi sekali lagi hanya Allah yang mampu menempatkan ditempat manakah kita kelak dipertemukan?.
Begitu banyak sekali angan-angan yang saya proklamirkan disini, dan “jika saya menjadi ibu”. Hal itu tidak terlepas juga dari potret mamah, seseorang yang membuat saya terinspirasi hari kehari untuk menjadi seperti beliau. Seorang yang bukan hanya cantik dihadapan saya namun juga sososk wanita utuh yang menjadi pedoman saya, tempat saya bertumpu untuk melihat semua bingkai kehidupannya. Saya yakin dimuka bumi ini ada satu sifat istri rasullulah yang diwarisi oleh wanita di seluruh penjuru dunia, dan salah satu diantaranya itu adalah sifat kasih sayang mamah yang tidak akan pernah saya lupakan.
Trimakasih mah,,, semoga kelak saya bisa menjadi ibu yang terbaik untuk anak saya. Menjadi dongengan yang selalu menginspirasi saya untuk menjadi wanita tangguh atas ijin Allah, Wanita yang selalu berupaya untuk menjaga dirinya meskipun sedikit idealis, namun itu bukti bahwa wanita bukan barang murahan yang mudah dibeli dengan apapun, menjadi wanita tercantik untuk 2 malaikat di dunia ini suami dan anak-anak saya kelak, menjadi wanita yang bisa memiliki sepasang bola mata seperti matamu ketika mampu menahan pedih kehilangan bidadari titipan Allah.
“Thanksmomfor all thetime thatIhadnot beenreplacedeven thoughtherest of theworld'streasures, but IpromiseIwillgivethe bestsmilefrom this dayonwards”.
" Terimakasih mah atas semua waktu yang belum sempat saya gantikan meskipun dengan harta seisi dunia,tapi saya berjanji saya akan memberikan senyuman terbaik mulai hari ini dan seterusnya"
Coba belajar dari keislaman yang terpancar dari pemuda tangguh dijamannya Rasulullah saw mungkin hanya sebagian kalangan aja yang bisa memetik hikmah dari mana ketangguhan jihad beliau. Dulu ketika kematian Rasulullah saw adalah hal yang sangat menyedihkan terutama buat umat muslim di seluruh dunia. Namun kabar tersebut menjadi sebuah kabar merdu bagi Heraklius, Kaisar Romawi. Ia menganggap bahwa kematian baginda Rasullulllah saw adalah salah satu kehancuran umat muslim di dunia, sepak terjang yang telah hancur, bahwa tidak ada satu orang muslim yang mampu mengalahkan kekaisaran romawi.
Namun siapa sangka, seorang lelaki muda lagi tangguh, yakin Usamah bin Zaid, ketika itu berusia 18 tahun mampu menjadi pimpinan bagi ribuan pasukannya. Ia merupakan salah seorang inspirator muda yang rela mati demi jihad di jalan Alllah SWT. Kejadian ini membuat seorang Heraklus tak habis fikir ketika pasukan muslim tersebut dipimpin oleh seorang anak muda. Pasukan tersebut mampu membuat ciut tentara romawi , bahkan mereka kembali tanpa ada satu korbanpun ketika pulang ke madinah.
Usamah bin Zaid, adalah seorang pemuda yang baik dijamannya, namanya juga muncul bukan dikalangan bangsawan, namun ia tumbuh ditengah-tengah keluarga miskin. Ayahnya adalah mantan budak. Bicara juga soal rupanya, Usamah bin Zaid jauh dari ketampanan. Usamah Adalah lelaki berkulit hitam dan berhidung pesek namun jangan ditanya soal prestasi yang telah ditorehnya, kelebihannya ialah keislaman yang mendalam terhadap Allah, kesiapan,kerelaan, bahkan tanggung jawab kemauan yang berkobar terus menerus membuat beliau tak pernah patah semangat untuk menegakan islam di bumi ini .
Kelebihan inilah yang membuat Usamah menerima kecintaan yang luar biasa dari Rasulullah saw, sebagaimana sabdanya:
“ Sungguh Usamah bin Zaid adalah manusia yang paling kusayang, dan aku berharap kiranya ia akan termasuk orang-orang soleh diantara kalian dan terimalah nasihatnya dengan baik”.
Subhanallah, saya ngerasa sulit menemukan lelaki seperti Usamah bin Zaid, meski sulit namun saya rasa pasti ada. Bukan ketampanan atau apapun yang terlihat dari kehebatan beliau, namun keislaman yang mendalam dan terus memancar terhadap Allah SWT, membuat beliau menjadi lelaki terindah yang menginspirasi saya.
Saya yakin diantara kita pasti ada pemuda yang setangguh dan sehebat beliau. Makanya Rasulullah saw juga menyayanginya teramat dalam kepada Usamah bin Zaid. Semoga Allah senantiasa menjadikan ia penghuni surga disisi rasulullah saw atas keimanannya..amin Allahuma amin...^^
langit- langit masih utuh bersama atribut lainnya...
tapi aku lihat satu rembulan terang...
tiba-tiba redup akibat adanya awan hitam..
malam ini hatiku masih bertarung dengan kelam
tapi lagi-lagi datang badai dan hujan
seketika juga buat aku diam di tempat ini,,
Galau...aku tak ingin larut dalam kegalaunan...dan aku benci satu bantahan
yaitu kata " TAPI"
itu buatku mati langkah..
buat seisi kepalaku penuh dengan bungkusan sebab tak pasti..
Hari ini lega banget rasanya kayak sidang skripsi beneran aja,,,!!!!!
ALLHAMDULILLAH ya Rabb,,,gw seneng meskipun si sistem yang gw bikin masih jauh dari sempurna, so w kepingin terus belajar biar bisa belajar jadi SISTEM ANALIS...amin...:-) end yang paling gw seneng lagi Dosen penguji w,,dia bilang gw punya potensi,gw punya bakat dari pas bawain presentasi(aihh..aihhh,,,jadi malu, takut juga salah prediksinya) tapi bagi gw yang terpenting harus semangat lah.
Thank’s buat semangatnya ...terutama doa dari dia...hehe,,(dia siapa ya????)... siapa aja lah yang ngerasa....!!!.
“Masalah, beban,cobaan serta
penat semua yang menghadang bahkan duri yang menusuk seorangmuslim saya yakin hal itu bakal mendapatkan
balasan dan hikmah tersendiri.”
Saya mungkin bahkan kalian pasti kepingin tangguh dalam
setiap masalah dan beban yang menghadang disituasi yang memang harus menyuruh
kita untuk tangguh, namun sering kita terjebak dan akhirnya mengandalkan emosi
untuk meposisikan diri dipihak yang serba sulit.
Sebenarnya apa sih yang kita lihat dari ketangguhan
seseorang? Apakah kita lihat ia begitu cerdas menghadapi setiap permasalahan? Atau
Apakah ia orang yang fight yang selama ini memang memiliki iner power?.
Bagi saya orang yang tangguh itu:
“orang yang bisa
memposisikan dirinya dalam lingkungannya, tak peduli semua masalah, hambatanbahkan ancaman yang terus mengintai ia,
asalkan ia berada pada jalur kebenaran”
Untuk menjadi tangguh itupun tidak mudah, kita perlu
pengalaman, perlu kekuatan dan juga perlu yang namanya kesabaran. Kita ngak
bisa lepas dari poin tersebut. Kalo salah satu poin tersebut hilang kita masih
diragukan sebagai orang yang tangguh.
Sulit ya??? Lalu siapa yang menilai
ketangguhan kita?? Yang jelas jawabannya bukan diri sendiri. Kalo kita
umpamakan kita bercermin, maka baiknya kita berkaca pada orang lain, menurut
saya itu yang tepat karena kita bisa ibaratkan kaca adalah cerminanyang memantul pada diri kita. Begitupun
dengan rasa tangguh yang dimiliki oleh seseorang, bukan kita yang bisa
menerka-nerka atau menilainya tapi oranglain.
Disamping itu ada satu hal lagi yang paling mengetahui sisi
ketangguhan kita yaitu Tuhan. Cuma tuhan yang bisa menilai, kalau manusia pasti
punya salah, puya kekurangan, dan punya sifat lalai. Hanya orang-orang tertentu
saja yang memiliki intuisi kepekaan yang berbeda namun berbeda dengansifat yag dimiliki Tuhan,yaitu adil dan serba
mengetahui.
Bagi saya pribadi ketangguhan seseorang adalah sebuah proses
yang harus dinikmati, kita tidak akan memiliki sifat tangguh tanpa adanya
proses yang panjang sehingga akhirnya kita menjadi manusia yang tanguh. Bukankah
pengalaman adalah guru terbaik???. Balik lagi dari semua pengalaman yang ada,
alangkah baiknya jika semua itu bisa kita jadikan sebagai pembelajaran yang
baik untuk langkah kita selanjutnya.
Untuk memposisikan dimana letak ketangguhan kita, alangkah
baiknya cukup kita saja yang bisa menjawabnya, tidak perlu menilai diri kita
layak atau tidak layak menjadi seorang yang tangguh dalam menghadapi situasi
tersulit. Karena setiap cobaan yang selalu kita hadapi, disuatu saat pasti ada
cobaan yang lebih sulit lagi. Karena alam mengajarkan kita untuk tetap memetik
hikmah dari apa yang terjadi.
Salam semangat ...buat ketangguhan kalian hari ini dan
esok....:)