Aku menoleh lagi kebelakang ....ternyata tidak ada ....
Aku berhadapan kedepan ternyata ia pergi....
Bergeser ke kiri tenyata terlalu jauh...
Ya,,,, jauh untuk mencari sebuah kesempurnaan.....
Seorang ibu pernah berkata padaku,”hai gadis muda, apa sebenarnya yang sedang kau tunggu selama ini? “
Dari pertanyaan itu aku tahu sebenarnya ia bukan bertanya perihal tentangku yg tengah berdri menunggu. Namun lebih dari sekedar itu,aku tau bahwa pertanyannya menyudutkan dengan penantianku sudah terlalu lama aku menuggu seseorang yang aku rasa nyaman dan bahagia jika bersanding dengannya. Aku pun akhirnya menjawab 5 menit setelah otakku berfikir maksud pertanyaannya, “aku hanya asal menunggu” ya jawaban singkat yang seolah menyepelekan waktu. Tanpa membuang waktu yang semakin membuat sakit akhirnya aku berusa membelokan topik selain kata menunggu.
Lebih tepatnya aku bosan menunggu, dan ternyata aku sadar menunggu adalah hal bodoh yang membuatku semakin bodoh dibuat waktu. Saat ini aku berusaha sadar dan mengangap waktu seolah tidak pernah berputar menuntun kebodohanku. Sepi ini terus membuat aku semakin terpojokan dengan sebuah kaliamat, “ Pantaskah kamu menunggu?” tentu jika akal sehat yang menjawab pasti ia berkata “ Tidak” .
Satu hal yang saya garis bawahi, bahwa tidak pernah ada bedanya laki-laki dan wanita dalam soal menunggu. Bahkan rasullullah pun sangat suka terhadap orang yang jujur ketika seorang wanita mengungkapkan perasaannya, bahkan Rasullulah begitu sangat mecintai Siti Khadijah yang pertama kali mencintainya. Ya begitupun aku, dan aku bukan seorang istri rasullullah yang bisa berjuang dengan keterbatasan aku, aku tetaplah aku,
Diakhir penantian saat ini aku sadar bahwa selama ini seseorang yang aku cari tidak jauh dan tidak pernah meninggalkan dan terus berdekatan dengan aku,,,seseorang yang mungkin tidak sama dengannya,,, namun satu hal yag aku tau tentangnya saat ini, aku berjanji jika suatu saat tiba aku akan berusaha menjadi pendamping yang mampu menyejukannya seperti selama ini ia selalu menyejukanku dengan kalimat ringan penuh semangat. Sampai saat ini pun aku tidak memiliki ambisi seperti wanita lainnya, aku hanya ingin satu hal “ berharap bisa menjadi tempat yang nyaman untuk pendampingku kelak, dan menjadi wanita terhebat disaat ia lemah... dan itulah dia saat ini bagi saya “Simple Person is you...”
2 komentar:
Amin... semoga. Siapapun dia, pasti insya Allah akan menjadi suami yg bahagia... :)
wallahualam jodoh itu misteri ilahi a rosid hehe
Posting Komentar