Setiap orang pasti memiliki kesalahan, hukuman atas kesalahan yang dilakukan orang itu bisa setimpal namun ada juga yang tidak. Guys sekedar sharing aja,pantaskah manusia menghujat sisi kesalahan manusia lainnya, atau tahukah sebenarnya adakah yang lebih pantas selain Tuhan untuk menghukum setiap kesalahan?.
Life it’s so complicated ketika kita harus mengurusi semua urusan orang lain, betapa indahnya sebuah perdamaian jika bisa diwujudkan dengan keadaan yang wajar tanpa harus melibatkan kesalahan mereka. Sebagai contoh konkrit di lingkungan kita, setiap penjudi, pemabuk, pencopet atau bahkan mereka yang memiliki sifat yang sulit diterima oleh masyarakat begitu sulit untuk mendapatkan sebuah kepercayaan di lingkungan masyarakat ketika mereka ingin berubah. Jujur kalo menurut saya terlalu mudah untuk kita mengeneralisasi, padahal bukankah semua sisi buruk itu bisa diubah, dan atas kehendak siapa perubahan itu terjadi?.
Di lingkungan sosial mungkinkah ketika seorang ingin merubah semua sikap buruk tersebut namun kita masih akan terus menghukumnya?. Jujur kawan,,,kita diberikan kemampuan berfikir dan bertindak yang luar biasa oleh Allah dengan kemampuan yang tak terbatas sedangkan Allah maha luas permberiannya. Diberlakukan seperti ini, didiskriminasi, dihujat baik itu terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi itu sangat menyakitkan bukan?.
Sejenak saja mari kita merubah posisi kita seperti mereka, karena kawan dihukum oleh masyarakat/social itu lebih menyakitkan dibandingkan kita harus dihukum secara pidana sekalipun. Begitulah sejenak saja jika kita mau memposisikan posisi kita seperti mereka. Mengembalikan nama baik itu memang lebih sulit ,karena kebanyakan di masyarakat kita tidak pernah meberikan kesempatan bagi mereka-mereka yang ingin berubah kearah yang lebih baik dengan track record kelam.
Tidaklah mudah untuk mengembalikan nama baik, butuh proses dan waktu yang harus kita lewati. Semoga dengan kesungguhan dan juga niat baik semua akan terbukti seperti yang dikatakan roso daras:
“"bahwa kebenaran senantiasa akan mengalir menemukan jalannya sendiri. Sekalipun kebenaran itu sudah dibelokkan. Sekalipun kebenaran itu sudah disumbat. Sekalipun kebenaran itu sudah dikubur dalam-dalam. Dan… kebenaran niscaya akan mengalir dalam sungainya sejarah".
Satu lagi pesan saya kawan untuk kalian semua “dihukum secara social oleh masyarakat lebih menyakitkan dibandingkan kita harus dihukum secara pidana
1 komentar:
Satu suara dengan pendapat Anda, hukum social memang akan lebih terasa berat dibanding hukum pidana. Nama baik kita bukan hanya dilihat dari segi hukum melainkan juga dari segi masyarakat karena secara tidak langsung hal itu akan membentuk opini sosial. Untuk kasus Prita Mulyasari, seperti yang kita ketahui bersama bahwa banyak orang yang menganggap dia merupakan salah satu korban sehingga sebenarnya dirinya tidak bersalah. Jadi, meskipun pada akhirnya Mbak Prita harus masuk penjara namun kita tahu bahwa dirinya tidak salah. Thanks for share ya...
Posting Komentar