Beruntung saya bukan gadget holic, jadi ngak terlalu
kepikiran sampe ngak bisa tidur ngeliat tetangga punya laptop baru, ngeliat
temen kantor punya smartphone keluaran terbaru yang katanya udah pakai apatuh
katanya,OS android jelly-jely whatever lah apa namanya. Bicara soal kebiasaan
manusia dengan gadgetnya saya jadi teringat dengan realita kebisaan banyak orang
memainkan gadgetnya di transportasi umum merakyat yakni commuterline.
Tak dipungkiri gadget adalah salah satu barang wajib yang
senantiasa mengihasi setiap sudut gerbong demi gerbong di
commuterline, kehadirannya sangat lengket ditangan, kalah deh tuh cincin kawin xixixi. Saat itu kondisi commuterline sangat tidak memungkinkan untuk
bergerak kesegala sisi, banyak orang yang berusaha bergerak untuk mendapatkan ruang kosong atau setidaknya bisa bernafas lega. Tapi dalam situasi ini yang saya heran, mengapa banyak sekali orang yang
masih berkutik dan memagang gadget kesayangannya hingga terkesan “emang
gue pikirin”. Well, okelah jika kondisi gerbong longgar tapi bisa
dibayangkan jika kita pekerja kantoran yang sudah barang tentu tahu betul kapan
jadwal commuterline saat tengah padat-padatnya.
Saya yakin mereka ini oang-orang pintar, tapi entah mengapa
isi hati saya bilang orang pintar belum tentu berhati. Saya melihat hubungan
manusia dengan manusia sangat mudah digilas perubahan jaman, berkat teknologi kita
bisa saling tak peduli. Tapi saya yakin diantara kebanyakan orang yang
memainkan gedgetnya dengan jari-jari indah mereka, ada juga yang loh yang
respect sama keadaan sekitar. Seperti sadar diri apa yang sehrusnya tidak
dilakukan mengingat situasi dan kondisinya tidak memungkinkan.
Tapi jujur loh, gadget
yang mulanya diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan tugasnya, kini
berganti menjadi benda yang begitu sulit lepas dari fenomena kehidupan
sehari-hari. Coba deh jika commuterline itu ada peraturan sehari tanpa gadget? Ayo bisa
ngak ya?. Tidak dipungkiri loh kendatipun katanya gadget menjadi barang penting yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, tapi kalo digunakan ditempat umum bukannya leih sering dijadikan sebagai ajang pamer dan yang lebih merugikan ialah ketika mata penjahat tidak lepas dari gadget yang kita punya, bukan tidak mungkin kan gadget itu bisa pindah ke tangannya.
Semoga ini bisa menjadi renungan santai buat kita, bahwa menggunakan gadget ada tempatnya dan yang pasti harus balance, jangan mau dibodohi oleh teknologi canggih. Karena sesuatu
yang berlebihan itu ngak baik, so gunakan gadget sewajarnya aja deh tetap jalani
hidup normal dengan interaksi sosial.
5 komentar:
kebayang lagi umpel-umpelan gituuu maak..setuju perlu sekali-sekali bebaas dari gadget :D....salaam kenal yaaa...
mba indah : hahha asik kan ya mba kalo sehari bebas gadget dimana-mana.salam kenal balik:)
Bentullll,,, kita harus sadar kondisi dan situasi dimana kita menggunakan gadget. ada banyak hal yang bisa kita lakukan selain ketak ketik glumik sama si kotak bertombol ituh,, hehhe...
makasih udah ikutan ya mbak.. :) tunggu mas n mbak juri mencatat.. :)
thanks.... moga menang ahhh kali ini.. yuhuuu:-)
halo, met siang...
Juri berkunjung ^_^
Posting Komentar