Jumat, 26 April 2013

Kita dan Karikatur


Kita memang berbeda dengan karikatur yang dilukis sedemikian menarik oleh seniman, seringkali seniman konyol menyindir halus dalam bahasanya lewat gambar. Korbannyapun tak pandang bulu entah itu para koruptor, artis papan atas dan lain sebagainya. Kalo di bilang kita itu persis seperti pelakon seni yang sedang pentas diatas panggung, lalu apa bedanya kita seperti karikatur nyentrik para seniman?. 

Sob, hidup ini dimainkan oleh mereka  baik orang pinter,rata-rata, juga (maaf) orang bodoh. Kita adalah special buat kita, kita adalah indah buat kita dan kita adalah terbaik buat kita tapi sayang itu penilaian kita. Esensi dari tema ini adalah peran si seniman ketika membuat karikatur cukup dianalogikan ia sebagai sisi orang lain dan kita adalah karikatur hasil dari buah kepalanya. Unik memang, kadang kita merasa ‘kesal’, ‘keki’, atau acapkali mengutuk keisengan mereka yang menciptakan sebuah karya tanpa tedeng aling-aling. 

Diluar dari tema karikatur para seniman konyol itu, ada satu pencipta seni tunggal yang paling tahu karakter kita. Ya, dia adalah Tuhan!, Tuhan yang mampu mendeskrip semua lahir batin kita Dia juga yang mengenal kita jauh dibanding pengenalan Ibu terhadap anaknya. Pesan yang saya ingin sampaikan cukup singkat.

“Ketika seseorang mendeskrip kita dengan kepalanya, tidak ada gunanya kita menimpal dengan lidah yang kita punya, juga jangan bertingkah sama. Sebab, Tuhan hanya memberikan satu titik pandangan manusia sisanya hanya antara benar dan salah tapi, Tuhan sang perekayasa dunia mampu melukis kita tanpa harus dijadikannya sebagai karikatur konyol santapan publik. Dia yang menutupi kekurangan kita yang menggunung juga dia yang memuji kita seluas langit dan bumi”.

Wallahualam :)



4 komentar:

Unknown mengatakan...

Jadi intinya apa mb ? Xixixi...maaf telmi *garuk2*

Helda mengatakan...

Serius ternyata bahasannya, tapi maaf ya Mak, ada yang mengganjal saya pas baca. Kata Tuhan sebaiknya huruf besar ya? Maaf loh sekedar mengingatkan :) Btw, karikatur memang kesannya jahil banget ya, mengulik ke-khasan seseorang.

Istiadzah mengatakan...

sukkkka sama paragraf terakhir :)

newmyinspiration mengatakan...

@ Egi : Intinya di paragraf terakhir mba'e ^^


@Helda : iya lagi serius nih bahasanya,,,,maaf byk yang salah namanya juga masih newbie nge blog heheheh. makasih koreksinya ^^


@ Istiadzah : Thanks ya ^^

Posting Komentar