Long time no see… Ramadhan begitulah
mungkin setelah 11 bulan kita dalam satu tahun kita terbiasa menyantap makanan
apapun di perut kita, kini tiba saatnya Allah menyuruh perut kita untuk rehat
sejenak saja. Bulan ramadhan kali ini begitu indah, Alhamdulillah masih bisa
menjalankan ibadah puasa meskipun saat hamil tua. Ini memang sesuatu yang “wah”
banget mungkin. Secara bulan-bulan ini nafsu makan lagi bombastis banget.
Ya, saya bersyukur banget bisa
dikasih kesempatan sama Allah bisa menemukan bulan ini kembali, karena tidak
ada yang menjamin ditahun berikutnya kita masih bisa menemukan bulan yang indah
ini. Bulan dimana Allah melihat perlombaan kita dan muslim yang sesungguhnya.
Karena setahu saya semua amal ibadah itu untuk diri kita sendiri kecuali Puasa…
kalo puasa itu untuk Allah, dan balasannya juga tiada yang bisa menerka betapa
dahsyatnya kalo mereka tahu.
Jujur puasa tahun ini saya
terhempas dikantor yang sepi, bahkan tidak ada yang berpuasa kecuali
saya..menyedihkan?. Biasanya dulu, dikantor2 sebelumnya banyak temen bisa buka
puasa bareng, tidur siang bareng untuk rehat.. indah banget...hmm tapi
beginilah memang seninya menikmati hidup, apapun yang ramai akan sepi dan yang
sepi bisa jadi ramai… tapi akhirnya semua akan sepi kemabali…
Aduh kenapa saya jadi ngeluh
begini ya…
Paling tidak ada janin yang saya
bawa setiap hari dan menemani langkah saya kemanapun, Karena dikehamilan 8
bulan ini tidak ada yang paling indah kecuali bisa mengajaknya
berpuasa.Ya,memang ibu hamil dapet dispensasi oleh Allah untuk tidak berpuasa
selama dia takut kandungannya bermasalah… tapi dalam dunia medis tidak ada
pengaruh kesehatan yang memburuk apabila ibu hamil berpuasa.
Awalnya sempet ragu, tapi niat
lillahitaala aja, dan emang mungkin si dedenya di dalem perut belum terbiasa
jadi kalo laper subhanallah nendang sama nonjoknya bikin sakit bukan kepayang…
lagi –lagi sugesti dan kontak batin
antara ibu sama anak yang sampai saat ini saya tanam, insyaallah kita akan
baik-baik aja kok ^^. Allah bless our
Sedih kalo lihat orang-orang yang
ngak bisa ikut berpuasa, bukan mereka yang terkendala sakit yang memang
diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Tapi buat mereka yang notabennya melalaikan
perintah Allah ini, khususnya yang beragama muslim. Tapi balik lagi saya ingat
bahwa “segala kekuatan itu datangnya dari Allah, dan Allah juga yang
berkehendak atas segala sesuatu”.
Dan ketika Allah sudah menutup
hati, mata dan telinga seseorang untuk
mengingat-Nya, itu tandanya Allah sudah tidak peduli lagi dengan makhluk
tersebut. Karena tidak ada kerugian bagi-Nya atas hamba-hambanya yang tidak
diberikan berkah-Nya. Naudzubillah
Ngak ada yang bisa menjamin hidup
kita bahkan seorang professor sekalipun tidak bisa mengembalikan nyawa seekor
semut ketika Allah mencabutnya. Jadi, kenapa kita dengan mudahnya menyepelakan
kewajiban kita.
0 komentar:
Posting Komentar