Pembersihan area stasiun guna
penambahan gerbong KRL nampaknya meberikan untung rugi khususnya buat kita para pengguna jasa kereta
api. Betapa tidak, PT. KAI tak
segan-segan untuk membersihkan area disekitar stasiun yang belakangan ini
terkesan semerawut oleh pedagang yang berjualan disekitar stasiun, baik
pedagang yang menetap lewat ruko kecil yang melekat disisi stasiun maupun
pedagan keliling yang notabennya mengais rezeki lewat berjualan di sana.
Buat saya pribadi hal itu justru memberikan
untung rugi tersendiri, pertama stasiun lebih tertata rapih dan lebih
bersih, namun ruginya ketika kita hendak
membeli barang-barang dagangan di Area
stasiun, bahkan hanya sebotol aqua kita
harus rela berjalan ke luar area stasiun untuk membelinya. Apalagi jika kita
mencari barang-barang kebutuhan yang notabennya
bisa kita dapatkan dengan harga cukup miring. Yah,, paling tidak
cocoklah untuk pembeli kalangan menengah kebawah.
Pertanyaan saya tidak berhenti sampai disitu lalu bagaimana
ya nasib pedagang yang setiap harinya mencari rezeki lewat berdagang. Lain halnya buat pedagang Kios yang mungkin
bisa dengan mudah tranmigrasi berjualan
kemanapun, namun bagi meraka pedagang kelililing yang menjual dagangan eceran, meskipun kesehariannya hanya menjual
selinting rokok atau permen tetap saja membuat saya bertanya bagaimana kabar
mereka atau lebih tepatnya nasib mata pencarian mereka.
Faktanya ketika sebuah sistem harus diberlakukan dalam segala hal kita harus
mengikuti sistem tersebut, bukan sistem yang mengikuti bagaimana keinginan manusia. Seperti halnya dalam hal ini, ketika ketertiban dan kebersihan harus
diterapkan guna menertibkan sistem yang telah dibuat oleh PT. KAI, kita harus
mengikutinya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Jauh disamping itu seringkali sisi kemanusiaan kita lebih peka
daripada aturan sistem yang mutlak tanpa
pandang bulu. Harapannya semoga nasib
pedagang yang berjualan di area Stasiun
Jabodetabek bisa memperoleh rezeki di tempat lainnya yang mungkin bahkan lebih besar dari tempat
sebelumnya. Kita doakan saja ^^.
1 komentar:
antara hati nurani dan peraturan juga sih kalo aku jadi penegak hukumnya hehe
bingung
Posting Komentar