Buat saya, rasanya sudah lama ya tidak naik kereta, pas kemarin saya naik
commuterline ternyata banyak yang berubah loh, bukan hanya soal e-tickettingnya
saja yang sudah diberlakukan oleh PT.KAI, tapi juga soal tarif progresif yang
ternyata sudah berlaku loh. Sebab dulu fikirnya
kalo naik CL ( Commuter Line) rasanya bisa
dibilang rugi karena jauh dekat tarifnya
bisa sekitar 8000-9000 rupiah. Tapi sekarang udah ngak begitu, kita bisa
membayar tarif sesuai jarak stasiun yang dituju.
Tiba di stasiun Bojong gede saya langsung menuju loket untuk
membeli tiket commuterline, dan menyebutkan stasiun tujuan,kebetulan saya
berhenti di stasiun Tebet. Dengan uang
10.000 saya menyodorkan kepada si petugasnya, nah kaget dong biasanya ia
mengembalikan 1000 tapi ini dikembalikan 6.500. Spontan saya langsung bertanya,”mas
ini kembalinya kelebihan”, lalu dia bilang “ mba sekarang tarif progresif sudah
diberlakukan yakni 2000 untuk lima stasiun pertama,kemudian untuk tiga stasiun
selanjutnya dikenakan tarif 500.
Hmmm..Kok.. murah ya??
Maklum sudah lama ngak naik kereta, rasanya kok kebijakannya
berubah-ubah ya, kalau saya tidak salah kebijakan ini disosialisasikan PT.KAI
waktu itu menerapkan tarif 3000 rupiah untuk lima stasiun pertama lalu tiga
stasiun berikutnya tambah 1000. Tapi, ternyata lihat berita di TV tarif
progresif commuterline memang berubah
jadi lebih murah.
Ternyata alasan ini tidak lain untuk menaikan jumlah
penumpang kereta api listrik (KRL) commuterline. Hhe lucu juga sebenarnya sih, tapi tak
mengapa lah yang jelas keuntungan ini diharapkan bisa dirasakan merata oleh
semua penumpang. Meskipun demikian , isu yang menyebutkan akan dihapusnya
kereta ekonomi bersubsidi ternyata tidak benar, buktinya masih banyak kereta
ekonomi yang hilir mudik sepanjang saya naik commuterline. Tapi entah untuk kedepannya…
Well, yang jelas sekarang penumpang comuterline lebih
diuntungkan, karena dengan diberlakukannya tarif progresif ini mereka paling
tidak bisa lebih hemat uang transport naik commuterline, soalnya kan kalo
nyambung lagi naik busway, bus , angkot
dll sekarang sudah muahal akibat dampak kenaikan BBM hehehe…
Saya langsung membayangkan bagaimana jika tarif progresif
ini berlaku untuk semua angkutan umum, paling tidak akan mengurangi kemacetan,
dan yang terpenting ialah menghemat waktu dan biaya, waktu untuk tidak harus
merasakan macet dan biaya untuk membeli kendaraan pribadi. Membayangkan seperti kemudahan transportasi di
Jepang?.. hmm kapan ya ^^.
Balik lagi ke commuterline, akhirnya sekarang penumpang CL
bisa tersenyum lega, paling tidak ngak akan ada penumpang yang ngotot bilang “
gimana sih keretanya aja dimahalin, terus fasilitasnya nol”, dan ngak usah sayang
ngeluarin uang lagi untuk mereka yang ingin berhenti distasiun nanggung atau
dekat, karena mereka hanya perlu mengeluarkan uang 2000, adil kan?.
sumber gambar :
3 komentar:
Bagus lah kalo lebih murah. Kalo pengen membudayakan transportasi umum, harganya emang harus murah.
yups bener banget tuh mba..,suka naik CL juga ngak?
Mudah-mudahan kebijakan yang benar jangan sampai membangktutkan perusahaan plat merah ini, karywannya untung dapat pesangon, penumpangnya?????
Boleh jadi ini yang mebuat ragu investor monrel. Lb Bulus Kota 35 rb. sama dengan KA Kota-Bogor 4 X pp.
Posting Komentar