Rabu, 01 Februari 2012

Aku dan Sebatang Rokok



Asik mengamati sebatang rokok ketika dihisap, akupun mulai berhalusinasi sebentar saja berfikir.
“Tidak akan pernah ada manusia yang adil di dunia ini, mereka selalu memiliki sisi egoistis tinggi dan menghancurkan semua hakikat yang dimiliki Tuhan bahwa hidup ini adalah sebuah titipan dan setiap titipan pasti akan diambil lagi dengan si pemiliknya.”
“Waktu itu ibarat sebatang rokok”, (Mulutku berucap spontan). Rokok yang membuatmu semakin sesak untuk bernafas diamana kamu menunggu sebatang itu terbakar habis dan tinggal berbentuk abu.
Berbagi saat ini ibarat sebatang rokok buat ku. Aku bisa saja membuatmu nikmat dikala kamu haus akan itu dan tanpa sadar keberadaanku tinggallah sebuah abu. Jika saja diantara kta ingin saling  berbagi mungkin dunia ini akan indah tanpa ketamakan manusia ingin memiliki yang sebenarya semua ini hanya titipan.
Mungkin saja sebatang rokok itu akan terasa nikmat dihisap dan berbentuk menjadi sebuah gumpalan asap yang membentuk sebuah design cantik. Atau malah sebaliknya membuat kita semakin hilang mencari kemana lagi batangan lainnya padahal  1 batang rokok tidak akan pernah ada kata nyata. Semakin dihisap ia semakin pula menjauh pergi....

0 komentar:

Posting Komentar