Sejauh ini kita mengenal Korea
merupakan negara dengan angka Operasi plastik terbesar kedua di dunia setelah
Brazil. Bahkan operasi plastik bukan lagi jadi hal yang dianggap tabu, melihat iklan-iklan klinik kecantikan yang
merajalela seolah bersaing dari satu klinik ke klinik lainnya hanya untuk memenuhi
kebutuhan penampilan wanita Korea yang ingin tampil cantik dengan bedah plastik.
Masih hangat soal pembicaraan
Miss Universe Korea 2013 yang dimana
hampir wajah mereka sama semua. Dari tahun
ketahun perubahan ini semakin drastis dan sejauh ini mereka pun ada secara
terang-terangan memang melakukan oplas namun ada juga yang masih malu-malu
berkata jujur. Wajar memang jika sebutan kontestan kecantikan diperuntukan
untuk mereka yang notabennya berperawakan cantik semampai. Tapi pertanyaan mengerutu sendiri dikepala saya pribadi, “lalu bagaimana nasib mereka yang memiliki
wajah maaf (pas-pasan) namun memiliki kapasitas daya intelegent yang lebih
dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan cantik yang tidak original?”.
Lagi-lagi saya harus mengeluarkan
kata-kata ironis, untuk standar kecantikan yang begitu tinggi di Korea. hal ini
bahkan bukan hanya menjadi momok menakutkan buat saya pribadi bahakan
pemerintahan Korea pun dibuat pusing dengan melejitnya kampanye mengenai mempermak wajah. Satu hal
yang saya tangkap dari kabar berita di salah satu news online yang menyebutkan “Orang jelek susah hidup di Korea?”. Mungkinkah
segeneralisasi itu taraf ukuran cantik seseorang yang harus diandingkan dengan
paras, postur tubuh dan penampilan?.
Ini lagi-lagi ironis, beliau
mengajar di salah satu sekolah dasar Korea, beliau sering diejek oleh rekan-rekannya
karena bertubuh besar dengan muka yang pas-pasan. Kendati demikian faktor penyemangat yang malah ia terima
adalah ketika ia disodorkan iklan klinik operasi plastik pada murid-muridnya.
Tidak pernah saya bayangkan apa
yang terjadi bila kita hanya mementingkan outer beauty tanpa menonjolkan sisi
iner beauty. Pasti manusia hanya memandang rendah apabila menemukan fisik yang
tak layak dipandang mata.
Padahal….
Siapa yang menciptakan fisik
manusia?? Siapa yang menyempurnakan fisik manusia? Atau adakah satu makhluk
yang merequest pada Tuhan “ ya Tuhan aku
ingin terlahir cantik seperti Kate Midletion yang bersanding kelak dengan
pangeran”… Jawabannya “never”.
Dan saya masih beruntung berada
di Indonesia, kendatipun budaya Korea sudah mulai membuat virus remaja
Indonesia termsuk putri-putri yang ingin mengikuti jejak operasi plastik bak
artis Korea idolanya. Tapi saya berharap pemerintah tetap jeli dan tidak
memihak khusunya pradigma masyarakat bahwa
kita memang berhak untuk cantik, tapi disamping itu kepintaran dan wawasan
luas adalah daya jual wanita yang paling basic. Selanjutnya….mau cantik, pas-pasan atau dibawah standar itu
adalah faktor alam yang tidak bisa digangu-gugat. Setuju????
Sumber gambar : www.cara-cara.info
Sumber gambar : www.cara-cara.info
3 komentar:
Ngeri kalau sudah sampai harus oplas segala. Etapi, di Indonesia (dan mungkin juga hampir di semua negara) standar cantik itu juga dianggap yang kulit putih, tinggi, dan kurus. Sedih ya.. :D
bagaimanapun penampilan memang memberikan kesan utama ya...tapi ngak sedikit orang juga sih yang memandang kecantikan itu ngak meski dengan berpenampilan outher beauty-nya :-)
thanks ya udah berkunjung. :-)
Ngeri kalo oplas udah pasaran gitu. Tiap lihat orang cakep pasti bawaannya berburuk sangka, "Ih, pasti oplas." Ahaha...
Posting Komentar