Senin, 10 Juni 2013

Bagaimana Jika Oplas Lumrah di Indonesia?



Sejauh ini kita mengenal Korea merupakan negara dengan angka Operasi plastik terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Bahkan operasi plastik bukan lagi jadi hal yang dianggap tabu,  melihat iklan-iklan klinik kecantikan yang merajalela seolah bersaing dari satu klinik ke klinik lainnya hanya untuk memenuhi kebutuhan penampilan wanita Korea yang ingin tampil cantik dengan bedah plastik. 

Masih hangat soal pembicaraan Miss Universe Korea 2013 yang dimana hampir wajah mereka sama  semua. Dari tahun ketahun perubahan ini semakin drastis dan sejauh ini mereka pun ada secara terang-terangan memang melakukan oplas namun ada juga yang masih malu-malu berkata jujur. Wajar memang jika sebutan kontestan kecantikan diperuntukan untuk mereka yang notabennya berperawakan cantik semampai.  Tapi pertanyaan mengerutu  sendiri dikepala saya pribadi, “lalu bagaimana nasib mereka yang memiliki wajah maaf (pas-pasan) namun memiliki kapasitas daya intelegent yang lebih dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan cantik yang tidak original?”. 

Lagi-lagi saya harus mengeluarkan kata-kata ironis, untuk standar kecantikan yang begitu tinggi di Korea. hal ini bahkan bukan hanya menjadi momok menakutkan buat saya pribadi bahakan pemerintahan Korea pun dibuat pusing dengan melejitnya  kampanye mengenai mempermak wajah. Satu hal yang saya tangkap dari kabar berita di salah satu news online yang menyebutkan “Orang jelek susah hidup di Korea?”. Mungkinkah segeneralisasi itu taraf ukuran cantik seseorang yang harus diandingkan dengan paras, postur tubuh dan penampilan?. 

Ini lagi-lagi ironis, beliau mengajar di salah satu sekolah dasar Korea, beliau sering diejek oleh rekan-rekannya karena bertubuh besar dengan muka yang pas-pasan. Kendati demikian  faktor penyemangat yang malah ia terima adalah ketika ia disodorkan iklan klinik operasi plastik pada murid-muridnya. 

Tidak pernah saya bayangkan apa yang terjadi bila kita hanya mementingkan outer beauty tanpa menonjolkan sisi iner beauty. Pasti manusia hanya memandang rendah apabila menemukan fisik yang tak layak dipandang mata. 

Padahal….

Siapa yang menciptakan fisik manusia?? Siapa yang menyempurnakan fisik manusia? Atau adakah satu makhluk yang merequest pada Tuhan “ ya Tuhan aku ingin terlahir cantik seperti Kate Midletion yang bersanding kelak dengan pangeran”… Jawabannya “never”.
 
Dan saya masih beruntung berada di Indonesia, kendatipun budaya Korea sudah mulai membuat virus remaja Indonesia termsuk putri-putri yang ingin mengikuti jejak operasi plastik bak artis Korea idolanya. Tapi saya berharap pemerintah tetap jeli dan tidak memihak khusunya pradigma masyarakat bahwa  kita memang berhak untuk cantik, tapi disamping itu kepintaran dan wawasan luas  adalah daya jual wanita  yang paling basic. Selanjutnya….mau  cantik, pas-pasan atau dibawah standar itu adalah faktor alam yang tidak bisa digangu-gugat. Setuju????

Sumber gambar : www.cara-cara.info
 

3 komentar:

isnuansa mengatakan...

Ngeri kalau sudah sampai harus oplas segala. Etapi, di Indonesia (dan mungkin juga hampir di semua negara) standar cantik itu juga dianggap yang kulit putih, tinggi, dan kurus. Sedih ya.. :D

newmyinspiration mengatakan...

bagaimanapun penampilan memang memberikan kesan utama ya...tapi ngak sedikit orang juga sih yang memandang kecantikan itu ngak meski dengan berpenampilan outher beauty-nya :-)

thanks ya udah berkunjung. :-)

kisenosky mengatakan...

Ngeri kalo oplas udah pasaran gitu. Tiap lihat orang cakep pasti bawaannya berburuk sangka, "Ih, pasti oplas." Ahaha...

Posting Komentar