Rabu, 19 Juni 2013

Ketika Sebelah Mata Kita Salah Memandang





Saking ngak ada bahasan pagi-pagi liat  papan poster salah satu iklan dengan gambar orang yang lagi nutup satu matanya. Jadi inget soal mata, yang jelas bukan mata-mata yang bisa menimbulkan kebintitan pada matamu ^^. Ini soal mata yang memandang hanya satu sisi, well mulai serius bahasannya.. iya emang lagi pengen ngejleb maksud tulisan ini tapi bukan untuk memukul satu pihak loh, ini murni untuk siapapun manusianya yang tertarik membaca artikel ini.

Lanjut, “say bissmillah before reading continue yachhh “ ^^

Contoh sederhana aja, ada orang kaya (tapi ngak pake banget).. kemudian di lain sisi kita lihat ada orang yang standar over all lah. Ketika keduanya sedang menjamu perhelatan resepsi pernikahan jelas sekali dimensi orang berbeda-beda mendeskripnya tapi secara utuh saya bisa menyimpulkan bahwa si kaya pasti mendapatkan sebuah penghormatan selevel 7 tingkat mungkin dengan si biasa aja… Bener ngak asumsinya??

Kenapa? ,,,, 

Karena di negara kita masih memandang status sosial berupa pangkat, martabat dan derajat yang menjadi mata kail untuk memancing kesan “ini loh saya”, “ini loh orang yang berhasil itu”, dan “ ini loh si kaya yang layak punya tingkah bagaimanapun karena punya ‘pity’. ..

Kedua , soal pandangan sebelah mata bukan hanya bicara soal status sosial keberhasilan seseorang saja, melainkan track record kelam masa lalu seseorang.. ini yang MURNI IRONIS buat saya…. Pernah denger banyak kasus di kolom berita tentang maaf preman yang sudah membunuh, memperkosa, merampok berkali-kali lalu dia bertaubat tapi sayang kebanyakan mata hanya memandangnya dengan sebelah mata karena black track record dia sebelumnya… bahkan di sebuah masjid ia harus disodorkan sengan sorotan mata-mata yang memandang heran dengan sinyal mulut mengerutu saling berbisik, bahkan ketika orang semacam ini tidak layak menjadi imam shalat… ini sering terjadi disekitar kita loh !!

Lain kasus misalnya, seorang wanita yang mungkin di deskrip orang sering melukai hati banyak pria, ketika ia bersuamikan seorang alim sejajar dengan ulama kemudian banyak mata yang terperangah dan kaget, shock, bahkan ada yang masuk UGD ( lebay.. yah)… sampai spiaceless ngak percaya “Kok bisa ya?” dan setelah itu banyak kepala dan akhirnya manusia memandang dengan sebelah matanya sendiri bahwa :’ dia kan dulu begini.. begitu…begono…” berlanjut kita sampai lupa akan Ghibah/ suudzon terlalu cepat merasuk dan membuat mata hati kita mati dan berhak memandang manusia sebelah mata.

Padahal, ketika ALLAH say “Kun”… maka jadilah… sedikit yang saya tahu dari arti surat Yasin ini.. Allah maha menetapkan apa yang Ia kehendaki. Jadi siapaun manusia yang Ia kehendaki baik maka akan baiklah keadaanya, bahkan sebaliknya ketika Allah hendak menjatuhkan seorang hamba, maka jatuhlah manusia itu….

Lagi-lagi saya harus bisa menangkap apa dari kata INTROPEKSI DIRI… saya pun tekdang masih sama, memandang setiap orang yang tidak saya suka terus melekat dalam kehidupan pribadi hingga menjadi buah pemikiran sifatnya yang tidak saya suka.. dan saya mungkin tergesa-gesa mendeskripnya, padahal ini salah besar. Tapi lebih tajam lagi yang harus digali adalah bagaimana kita bisa mengerti setiap maksud-maksud tertentu dikehidupannya, ada hal yang tidak semua kita tahu…. Dan banyak hal yang masih menjadi misteri untuk kita bisa menilai seseorang, bahkan itu pun bisa terjadi pada orang terdekat kita sekalipun. Memandang orang hanya dengan sebalah mata yang kita punya hanya akan merendahkan diri kita sendiri, merasa bangga bahwa kita paling baik mungkin daripadanya, padahal siapa tahu Allah sudah mengangkat derajatnya menjadi makhluk pilihan yang dia cinta-Nya, 

Karena …!!!!
Melakukan bentuk sebuah ketulusan itu bukan tanpa resiko, lebih banyak diantara kita ingin orang lain tepat menilai kita “BAIK DI SETIAP MOMENT”, padahal tidak sekali-sekali ALLAH menyukai orang yang memabanggabanggakan dirinya. Biarkan saja alam yang menjadi saksi dan terus bersinergi dengan aura positif yang kita tebarkan. Menjadi pribadi yang peka tanpa harus menilai satu sisi dengan mengandalkan asas praduga tak bersalah yang Naudzubillah…. “siapa tahu kamu membenci orang yang dicintai-Nya”

Sekarang, mendingan sibuk MENYETTING DIRI… tanpa harus sibuk mengurusi BLACK TRACK RECORD seseorang yang siapa tahu sudah diampuni-NYa… :)
 
Wallahualam ya , semoga siang ini bisa mencerahkan ^^

Sumber Gambar : www.flickr.com 

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Super... Sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaah, begitulah adanya kita. Selalu mengutamakan pandangan mata, padahal ada yang lebih utama pandangannya, yaitu Allah Swt. Kunjungan pertama nih dari makmin KEB. Ketjoeps

newmyinspiration mengatakan...

Thanks mak Mira udah berkenan komen di blog alakadarnya nih... moga kedepan kita sebelah mata kita yang sering salah memandang ini bisa menjadi mata yang bisa memandang kebenaran... amin:)

E. NoviaMF mengatakan...

artikelnya mengarahkan hal positif tanpa menggurui.. ^^

Secara ga sadar, terkadang kita menilai orang sebelah mata karena ketidaksukaan (subyektif). Jadi apapun yang diperbuat org tersebut tidak akan benar di mata kita...

Makasih sudah mengingatkan, Mbak

salam kenal ^^

newmyinspiration mengatakan...

@mba novia : makasih banyak sudah berkunjung.. sama-sama semoga bisa menjadi pembelajaran yg utuh buat kita semua, salam kenal kembali:)

Posting Komentar