Saking ngak ada bahasan pagi-pagi
liat papan poster salah satu iklan
dengan gambar orang yang lagi nutup satu matanya. Jadi inget soal mata, yang
jelas bukan mata-mata yang bisa menimbulkan kebintitan pada matamu ^^. Ini soal
mata yang memandang hanya satu sisi, well mulai serius bahasannya.. iya emang
lagi pengen ngejleb maksud tulisan ini tapi bukan untuk memukul satu pihak
loh, ini murni untuk siapapun manusianya yang tertarik membaca artikel ini.
Lanjut, “say bissmillah before reading continue yachhh “ ^^
Contoh sederhana aja, ada orang
kaya (tapi ngak pake banget).. kemudian
di lain sisi kita lihat ada orang yang standar over all lah. Ketika keduanya sedang menjamu perhelatan resepsi
pernikahan jelas sekali dimensi orang berbeda-beda mendeskripnya tapi secara
utuh saya bisa menyimpulkan bahwa si kaya pasti mendapatkan sebuah penghormatan
selevel 7 tingkat mungkin dengan si biasa aja… Bener ngak asumsinya??
Kenapa? ,,,,
Karena di negara kita masih
memandang status sosial berupa pangkat, martabat dan derajat yang menjadi mata
kail untuk memancing kesan “ini loh saya”,
“ini loh orang yang berhasil itu”,
dan “ ini loh si kaya yang layak punya
tingkah bagaimanapun karena punya ‘pity’. ..
Kedua , soal pandangan sebelah mata bukan hanya bicara soal status
sosial keberhasilan seseorang saja, melainkan track record kelam masa lalu
seseorang.. ini yang MURNI IRONIS
buat saya…. Pernah denger banyak kasus di kolom berita tentang maaf preman yang
sudah membunuh, memperkosa, merampok berkali-kali lalu dia bertaubat tapi sayang
kebanyakan mata hanya memandangnya dengan sebelah mata karena black track record dia sebelumnya… bahkan
di sebuah masjid ia harus disodorkan sengan sorotan mata-mata yang memandang heran
dengan sinyal mulut mengerutu saling berbisik, bahkan ketika orang semacam ini
tidak layak menjadi imam shalat… ini sering terjadi disekitar kita loh !!
Lain kasus misalnya, seorang
wanita yang mungkin di deskrip orang sering melukai hati banyak pria, ketika ia
bersuamikan seorang alim sejajar dengan ulama kemudian banyak mata yang
terperangah dan kaget, shock, bahkan ada yang masuk UGD ( lebay.. yah)… sampai spiaceless
ngak percaya “Kok bisa ya?” dan
setelah itu banyak kepala dan akhirnya manusia memandang dengan sebelah matanya
sendiri bahwa :’ dia kan dulu begini.. begitu…begono…” berlanjut kita sampai
lupa akan Ghibah/ suudzon terlalu cepat merasuk dan membuat mata hati kita mati
dan berhak memandang manusia sebelah mata.
Padahal, ketika ALLAH say “Kun”…
maka jadilah… sedikit yang saya tahu dari arti surat Yasin ini.. Allah maha
menetapkan apa yang Ia kehendaki. Jadi siapaun manusia yang Ia kehendaki baik
maka akan baiklah keadaanya, bahkan sebaliknya ketika Allah hendak menjatuhkan
seorang hamba, maka jatuhlah manusia itu….
Lagi-lagi saya harus bisa
menangkap apa dari kata INTROPEKSI DIRI…
saya pun tekdang masih sama, memandang setiap orang yang tidak saya suka terus
melekat dalam kehidupan pribadi hingga menjadi buah pemikiran sifatnya yang
tidak saya suka.. dan saya mungkin tergesa-gesa mendeskripnya, padahal ini salah besar. Tapi lebih tajam lagi yang harus digali adalah bagaimana kita
bisa mengerti setiap maksud-maksud tertentu dikehidupannya, ada hal yang tidak
semua kita tahu…. Dan banyak hal yang masih menjadi misteri untuk kita bisa
menilai seseorang, bahkan itu pun bisa terjadi pada orang terdekat kita
sekalipun. Memandang orang hanya dengan sebalah mata yang kita punya hanya akan
merendahkan diri kita sendiri, merasa bangga bahwa kita paling baik mungkin
daripadanya, padahal siapa tahu Allah sudah mengangkat derajatnya menjadi
makhluk pilihan yang dia cinta-Nya,
Karena …!!!!
Melakukan bentuk sebuah ketulusan
itu bukan tanpa resiko, lebih banyak diantara kita ingin orang lain tepat
menilai kita “BAIK DI SETIAP MOMENT”,
padahal tidak sekali-sekali ALLAH menyukai orang yang memabanggabanggakan
dirinya. Biarkan saja alam yang menjadi saksi dan terus bersinergi dengan aura
positif yang kita tebarkan. Menjadi pribadi yang peka tanpa harus menilai satu
sisi dengan mengandalkan asas praduga tak bersalah yang Naudzubillah…. “siapa
tahu kamu membenci orang yang dicintai-Nya”.
Sekarang, mendingan sibuk
MENYETTING DIRI… tanpa harus sibuk mengurusi BLACK TRACK RECORD seseorang yang
siapa tahu sudah diampuni-NYa… :)
Wallahualam ya , semoga siang ini
bisa mencerahkan ^^
Sumber Gambar : www.flickr.com
4 komentar:
Super... Sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaah, begitulah adanya kita. Selalu mengutamakan pandangan mata, padahal ada yang lebih utama pandangannya, yaitu Allah Swt. Kunjungan pertama nih dari makmin KEB. Ketjoeps
Thanks mak Mira udah berkenan komen di blog alakadarnya nih... moga kedepan kita sebelah mata kita yang sering salah memandang ini bisa menjadi mata yang bisa memandang kebenaran... amin:)
artikelnya mengarahkan hal positif tanpa menggurui.. ^^
Secara ga sadar, terkadang kita menilai orang sebelah mata karena ketidaksukaan (subyektif). Jadi apapun yang diperbuat org tersebut tidak akan benar di mata kita...
Makasih sudah mengingatkan, Mbak
salam kenal ^^
@mba novia : makasih banyak sudah berkunjung.. sama-sama semoga bisa menjadi pembelajaran yg utuh buat kita semua, salam kenal kembali:)
Posting Komentar