Rabu, 23 November 2011

Hikmah Salju ( Salah Jurusan )



Dari sudut ruangan tidak besar namun juga tidak kecil pikiran  saya membayangkan masa depan ketika saya memutuskan untuk memilih  salah satu jurusan yang akan saya tekuni ketika duduk di bangku perkuliahan. Pilihan untuk masuk dijurusan yang saat ini saya jalani mungkin bisa dikatakan tidak sepenuh hati, Loh kok bisa? Pertanyaannya adalah mengapa sampai saat ini saya masih bisa melanjuti hingga semester 7 ?.
Tanggung...!!! Mungkin itu salah satu alasan yang membuat saya tetap bertahan ketika salah jurusan. Namun hal yang paling mendasar sebenarnya bukan itu, Saya ingin belajar menyukai sesuatu yang tidak saya sukai. Awalnya memang sulit, tapi belakangan ini saya malah berfikir mulai terbiasa dengan  sesuatu yang sedang saya jalani.
Mungkin ini juga yang tengah dirasakan sebagian orang, Masuk perkuliahan dijurusan yang sebenarnya kalian tidak sama sekali minati, tidak berbakat  tapi cukup bermodalkan nekat. Atau sebagian mereka bilang ini tanggung. Yupss... awalnya saya juga hampir menyerah, keinginan saya sebenarnya ingin masuk salah satu jurusan komunikasi di bidang jurnalistik. Namun apa boleh buat waktu selama ini membuat saya akhirnya terbiasa dengan jurusan yang terbilang buta dan tidak memiliki minat sama sekali kedepannya untuk apa.
Ketika Nasi Menjadi Bubur
Aa Gym sering sekali membahas perumpamaan “ketika nasi menjadi bubur”, kita memang tidak bisa mengembalikan bubur kembali menjadi nasi namun kita bisa menambahkan dengan pelengkap lain sehingga bubur tersebut lebih nikmat dimakan dibandingkan dengan nasi biasa. Ini mungkin salah satu pelajarn peting untuk kita. Penyesalan memang selalu datang terlambat, namun sesuatu yang terlambat itu bisa kita tata dengan hati serta semangat yang ikhlas, melengkapi semua kekurangan tersebut.
Bayangkan orang lain dan diri sendiri
Ketika biaya, tenaga, fikiran semua yang telah orang tua korbankan untuk kita, seharusnya kita bisa bersyukur. Masih banyak diluar sana mereka yang tidak bisa kuliah atas dasar benturan biaya yang tidak memadai. Itu jika kalian yang masih dibiayai oleh keda orang tua, untuk yang membiayai kuliahnya sendiri baiknya kalian berfikir ulang untuk pindah jurusan. It’s ok jika kalian masih duduk di semester satu namun jika sudah  semester jauh, bayangkan juga berapa banyak waktu, tenaga, materi yang kita buang percuma?. Coba berfikir kedua kali dan coba tatap tatapan wajah orang-orang yang menanti kelulusan kalian dengan doa yang terus mereka panjatkan.
99% Kemauan dan 1% Bakat
Kata filosof kita hanya memiliki 1 % bakat saja dan  99% adalah kemauan. Jadi bukan hal yang mustahil  ketika kita tidak memiliki bakat di jurusan  tersebut kemudian kita merasa tidak mampu untuk  mengikuti perkuliahan, menyerap materi yang di dapat menjadi hal yang mungkin dengan adanya kemauan. Yang terpenting adalah kemauan, tekad serta usaha keras untuk bisa membuktikan paling tidak pada diri kalian sendiri “ Saya Pasti Bisa”atau “ Saya Harus Bisa”. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, hanya saja kita terlalu berfikir bahwa kita tidak mampu melewati ini semua. Padahal  kata lagu D’masiv
“ Tuhan pasti kan menunjukan kebesaran dan kuasanya, bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa”
Tuh kan... semua pasti bisa asalkan kalian bisa melawan rasa ketidakmampuan itu menjadi sesuatu yang menyenagkan untuk masa depan kalian.
Bersyukur
Bersyukurlah bahwa sampai saat ini kita masih bisa bernafas, kita masih bisa diberi kemampuan untuk  melakukan aktifitas. Manusia memang tidak akan pernah puas tapi hanya dengan rasas yukur kita bisa mengendalikan itu semua. Setidaknya sesuatu hal yang tidak kita inginkan ketika salah jurusan mungkin menjadi satu hikmah untuk kalian bahwa  masih bisa diberi  kabahagian oleh Allah untuk bisa menikmati masa-masa kuliah.
Alhamdulilah, hikmah Salju (salah jurusan) ini akhirnya mampu membuat saya mendapatkan beasiswa dari kampus dengan Indeks Prestasi yang cukup memenuhi kriteria. Awalnya saya fikir ini tidaklah mungkin,namun saya yakin setiap usaha dan kerja keras untuk menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin itu bisa terwujud. Tidak lepas dari semangat orang-orang terdekat yang berada disamping saya seperti orang tua, sahabat.  Dengan semangat dan kerja keras itulah kedua modal awal untuk mengejar keterbatasan kita. Semoga bermanfaat ^^ .

Minggu, 20 November 2011

Ketika Seseorang Tidak Memilihmu


Hidup adalah kesempatan untuk memberi dan menerima, banyak konteksnya meskipun  tidak melulu harus masalah percintaan, mungkin juga  karier, atau bahkan lingkup keluarga. Pada dasarnya hidup itu pilihan, kita harus bisa memilih diantara berbagai macam pilihan yang ada. 


Namun ada apa dengan pembahasan pilihan ini? Awalnya saya mencoba untuk menganalisis berabagai macam kemungkinan apapun yang kita lewati snbenarnya adalah pilihan, jadi kalau saya definisikan hidup itu seperti seni memilih apa yang kita pilih. 

Lantas bagaimana jika pilihan itu jatuhnya  bukan di diri kita sebagai pemlih, namun pada orang lain atau kita hanya sebagai objek pilihan orang lain?.“Tak juga menjadi masalah" ini namanya hukum alam, setiap makhluk hidup dimuka bumi ini pasti realitanya pernah mengalami situasi seperti ini, memilih dan dipilih.

Alasan
Banyak alasan ketika seseorang tidak memilih kalian,apakah itu proses dalam memilih sebagai kekasih, patner kerja, teman terbaik yang pasti mereka sudah memiliki berbagai macam alasan. Sejauh apapun alasan mereka bukanlah menjadi salah satu kapasitas kita untuk tahu. Terkadang kita tidak perlu terlampau jauh mencampuri hal yang sifatnya prbadi. Biar alasan itu cukup dia dan tuhan yang mengerti, perkara masuk akal atau tidak sebuah alasan tersebut itu tidaklah terlalu penting. Biarlah menjadi sebuah keputusan Allah yang berhak menilainya.

Pilihan tak selalu benar dan salah
Ketika seseorang memilih kalian ataupun tidak pasti ia memiliki dua kemungkinan “ benar atau salah”. Dampak dari pilihan ini namanya resiko. Sekali lagi manusia hanya bisa meneliti  dari berabagai macam kemungkinan untuk kebaikannya, tapi sekali lagi hanya Allah yang bisa menilai benar dan salah. Jadi jangan pernah beranggapan ketika seseorang tidak memilih kalian itu meupakan kesalahan atau malah sebaliknya.

Introspeksi diri
Jangan selalu menyalahkan oranglain, coba kita bercermin “sudah pantaskah kita?” atau “seberapa pantaskah kita”. Bukan sama sekali bermaksud merendahkan, pertanyaan ini bukan juga malah menjadi bad self image di dalam diri namun langkah tepat untuk kita mengkaji sejauh mana diri kita pantas untuk dipilih. Manusia tidak akan pernah ada yang sempurna, manusia adalah tempat diamana salah dan dosa. Memperbaiki diri dari dosa itu wajib, begitupun untuk mengintrospeksi diri kita secara continue. Untuk menjadi “sempurnakah??” Bukan...!!!, karena sejatinya tidak ada yang sempurna. Yang jelas introspeksi adalah sebuah langkah untuk menyadari kekurangan dalam diri untuk terus berproses  memeperbaiki kekurangan tersebut.

Satu proses pendewasaan
Anggaplah ini sebuah proses untuk mendewaakan diri, sebuah cara Allah untuk menjadikan kita lebih kuat dan tangguh dalam mengarungi berbagai mecam kemungkinan, siap menanggung resiko atas pilihan dipilih. Bukan hal yang sulit jika allah hendak menguji kualitas keimanan seorang hambanya, namun seringnya kita selalu mengeluh dan merasa tidak mampu mengatasi berbagai kemungkinan. Padahal dalam buku karya Aidh Al-Qarni saya pernah membaca “ Setiap bungkus permasalahan, Allah juga telah mengemas jalan keluarnya” jadi intinya semua kesulitan pasti sudah sepaket dengan jalan keluar. Mungkin dengan hal yang tidak meneyenangkan bisa menjadi salah satu momen berharga di pengalaman hidup kita, yakni suatu proses pendewasaan diri yang sesungguhnya. 

Sabar senjatanya
Tidak ada lagi yang perlu kita lakukan setelah semua yang tidak kita inginkan menimpa kita selain kesabaran. Karena sabatr tidak akan pernah ada batasnya. Kata Ali bin Abi Thalib sendiri beliau berkata “ kedudukan sabar bagi iman bagaikan kepala dalam tubuh, bila kepala dipenggal matilah tubuh itu”. Jadi kesabaran itu sebuah sisi yang harus dimiliki setiap orang tanpa mengenal batas dan juga kesanggupan. Karena pada dasarnya hanya Allah yang mengetahui kulitas kesanggupan kita.

Satuhal yang saya ingin sampaikan ; “ ketika seseorang tidak memilihmu, yakinlah dengan setumpuk keyakinan dan harapan besar di depan sana akan ada pilihan terbaik yang sudah Allah pilihkan untuk kita”. Wallahualam...:)

Kamis, 17 November 2011

“Aliaa Magda Elmahdy”, Potret Kebebasan Seni Kelewat Batas



Baru - baru ini mungkin kita sempat dihebohkan dengan mahasiswi Mesir yang mengatasnakmakan kebebasan dalam berseni. Aliaa Magda Elmahdy, atau Elmahdy adalah salah satu mahasiswa fakultas seni yang menurut saya mendongkrak agama atas nama seni. Lewat Blog pribadinya “Memories of a Revolutionary” dimana ia juga memiliki tagline “fan ary” yang berarti seni telanjang, cukup menghebohkan dunia bahkan tidak  sedikit orang yang mencabirnya atau malah mendukungnya.
Selama ini ia merasa kebebasan ialah ketika tidak ada jilbab, dan hidup ialah dimana ia merasa puas ketika ia benar-benar merasakan kebebasan berseni. Unik ya,, !!!! blognya sendiri sudah dilihat ratusan ribu orang perhari. Kabar ini bukan hanya mengejutkan negerinya sendiri saja namun  juga negeri barat begitupun dengan penduduk muslim di dunia.
Saya tak ingin membahas panjang lebar mengenai profilnya, karena saya yakin anda juga bisa melihat sosoknya diberbagai media. Ada beberapa hal yang terlintas difikiran saya, yakni kata-kata Elmahdi  yang  'menggaungkan teriakan melawan masyarakat yang penuh kekejaman, rasis, seksualis, peleceh seksual dan hipokrit'.
Ini bukan saja kemunduran seni yang menontonkan bahkan bagi saya meperjualkan semua yang sudah dianugrahkan Tuhan. Aturan agama manapun setahu saya tidak ada yang mengikat, tidak ada yang memberatkan, dan tidak pernah ternodai dengan sebuah tindakan asusila beratasnamakan” kebebasan seni”.
Sedikit potret Elmahdi yang bisa saya ambil semakin membuat saya yakin bahwa kesenian itu bisa memiliki dua sisi pandangan yang hampir sering kita salah artikan. Seni seringkali dikaitkan dengan kebebasan bereksperimen, kebebasan berbusana, berpenampilan bahkan sampai kebebasan bertelanjang didepan umum.( Naudzubillah semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya).
Bagi saya sendiri seni itu sangat mahal, seni itu tersembunyi, dan seni adalah pelajaran penting akan arti kebebasan hak asasi setiap individu. Bicara hak asasi bukankah yang dilakukan Elmahdi adalah kebobrokan hak asasi manusia terutama wanita??. Bukan hanya kebobrokan hak asasi saja namun juga kemunduram moral di negara yang mengatasnamakan muslim. Setiap orang bagi saya memiliki etika, aturan, dan juga pandangan untuk mengekspresikan bentuk seni. Tapi bukan menjatuhkan diri dan martabat yang telah Allah kasih untuk kita.
Lalu senia apakah yang harusnya kita tonjolkan?, seni itu banyak sekali macamnya tanpa harus kalian takut merasa terikat dan terjerat dengan berbagai aturan yang ada. Karena  seperti sebuah ungkapan “the first habit makes you, you will makes habit” awalnya mungkin kita yang dibuat oleh kebiasaan namun lama-lama kita akan terbiasa dengan kebiasaan itu. Jadi seni yang baik adalah seni yang mampu membuat semua orang bangga, tanpa melanggar asusila,tanpa menjerat, dan tanpa menodai agama tentunya. seni itu adalah kontras yang menonjolkan kepribadiaan setiap individu.
Miris rasanya, mungkin ini yang dinamakan tanda-tanda kiamat. Meskipun saya begitupun kalian, tidak pernah tau kapan kita habis kontrak di dunia. Langkah tepat bagi kita saat ini ialah melakukan apa yang sudah menjadi tuntunaNya, caraNya, AturanNya, PerintahNya, Tanpa harus bertanya dan berhak Menepis bantahan karena sejatinya sesuatu aturan yang telah diciptakan  Allah pasti ada tujuannya.

Selasa, 15 November 2011

Lejitkan Bakat Lewat Tulisan



Menulis merupakan langkah awal untuk mengekspresikan apa dan siapa kita sesungguhnya. Ternyata bukan hanya sembarang tulisan saja yang bisa kita tuangkan. Menulis juga tidak lepas dari unsur emosi dan kepiawaian dalam menata kata-kata hingga terkemas rapih dan juga menarik sehingga tercipta deh  sebuah karya.
Percaya gak, kalo kita bisa mudah banget melihat karakter seseorang lewat tulisan yang ia buat?, Kalo saya jawabnya sih “iya” .  Berkat tulisan juga kita bisa menilai sejauh mana karakter seseorang tersebut. Lewat emosi dan juga literatur tatanan bahasa yang  balance. Sebenarnya bukan asal tulis dituang saja,namun secara tidak sengaja itu merupakan teknik tanpa kita sadari merupakan salah satu bakat terpendam yang kita punya.
"Melatih bakat"
Bakat itu perlu kita latih contohnya, kita sulit sekali merangkai kata secara sederhana agar layaknya orang lain mudah membaca maksud dari tulisan yang kita  buat. Caranya cukup dengan banyak melatih dan mengasah bakat. Seperti yang saya baca dari buku “ The star it’s me”  sebetulnya bakat itu sulit kita sadari, nah cara yang ampuh adalah dengan membangunkan bakat tersebut yang bersemayam di diri kita. Langkah kita saat ini ialah bagaimana caranya membangunkan macan tidur itu.
Seseorang pernah bilang pada saya” menulis itu ngak mudah loh, butuh skill dan bakat” saya setuju ...!! menulis itu butuh skill dan bakat, keduanya harus berdampingan.
Gaya menulis
Ini dia salah satu karakter yang cukup menonjol dari seorang penulis, bagaimana ia bisa menciptakan gaya tulisan,bukan hanya sekedar tulisan biasa saja. Tulisan yang  mempunyai ciri khas  mengambarkan pemahamannyan, selain itu gaya tuilisan pastinya tidak dimiliki oleh setiap orang. Setiap penulis sejatinya memiliki gaya tulisan atau cara penyampaian yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tugas kita adalah berupaya untuk tetap menjadi diri sendiri, tanpa harus mengikuti gaya tulisan orang lain.
Tulisan = ide + imajinasi
Tulisan itu senantiasa berhubungan dengan ide dan juga imajinasi, percaya kan? Dengan menulis kita secara tidak langsung tengah mengembangkan imajinasi kita. Susah-susah gampang  untuk mencari ide, namun setelah kalian terbiasa insya Allah ide pasti akan mengalir sendirinya. Selanjutnya kita bisa mengembangkan imajinasi kita menjadi sebuah gagasan dalam bentuk tulisan.
Harapan
Seusai menulis, seorang penulis pasti memiliki harapan dari tulisannya tersebut, entah itu untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain. Ketika menulis banyak sekali manfaat  yang bisa kita pacu untuk menjadi salah satu energi baru lagi. Energi yang seharusnya membuktikan jika kita memiliki bakat terpendam yang harus dibangunkan, disegerakan , dan dimulai  sejak saat ini...ayo kawan,,,act now.....!!!!

Senin, 14 November 2011

Bingkisan Terindah


kali ini Allah mungkin telah memberikan bingkisan yang belum saya buka. Ini mungkin adalah alasan mengapa sampai saat ini terlalu banyak rintangan dan cobaan untuk saya. “Bicara cinta pasti berujung dengan rasa,” begitulah kata pepatah. Kekecewaan, benci, dan rasa ingin enyah dari pandangannya mungkin kini menjadi nyata disemak-semak fikiran saya.
Ketika suatu hari kita membayangkan harapan akan hidup seiya sekata dengan seseorang yang selama ini menanamkan harapannya dengan kita. Namun apa,, semua itu seolah kandas dan rasanya iya semakin tak perduli. Saya tahu ini mungkin jawaban panjang dari sekian banyak doa saya. “ Mungkin kita memang tidak berjodoh”. Meskipun saya tahu jodoh itu rahasia ilahi dan diantara kita tidak ada yang bisa menebaknya.
Saat ini saya benar-benar berhenti, mungkin saya kalah akan semua keadaan yang memaksa saya untuk diam atau mungkin menjadi objek pilihannya. Sekali lagi saya rasa dibelahan bumi manapun semua wanita tidak ingin menjadi objek pilihan hasrat setiap laki-laki. Ketika yang kita rasa seorang laki-laki datang dan kamu fikir dia begitu tulus mencintai dan memiliki penuh harapan kepada satu wanita? Itulah saatnya kita berfikir dan bertanya “ benarkah?” .
Entah sebenarnya apa yang harus saya lakukan. Meski saya belum tahu langsung satu ucapan yang keluar dari  mulutnya. Kata-kata yang seharusnya keluar dari mulutnya, seitdaknya tidak akan menjadi beban moril untuk saya saat ini. Saya tahu satu hal yang dia sembunyikan dari saya, yaitu sosok wanita lain yang ia kagumi.
“ Kawan jika memang dia yang terbaik untuk masadepan, langkah, hidup, pendamping di cita-citamu
Insya Allah dalam hitungan hari yang datang silih berganti, saya pasti bisa memgikhlaskan ini...
Tidak sulit bagi Allah untuk menetapkan sejauh mana kualitas hambanya...
Sabar itu memang tidak akan pernah ada batasnya.....
Allah lebih tau perasaan saya sendiri, dan juga cobaan untuk saya...
Dan saya yakin satu bingkis cobaan di dalamnya juga telah terkemas sebuah jalan keluar
Anggap saja ini sebuah proses  bagi saya untuk mendewasakan diri...
InsyaAllah jika Allah Ridho, saya juga bisa bangkit meskipun saat ini rasanya seperti terseok-seok”

Rabu, 09 November 2011

Mengeluh lagi..:-(


Sering sekali kita mengeluh dengan hal-hal yang diluar kendali kita, contohnya aja ketika kita banyak banget dikasih cobaan yang kapasitasnya dirasa kita ngak sanggup untuk menaggungnya, terus lagi-lagi  kita mengeluh dan  merasa bahwa “ Allah  tuh gak adil ...” itu mungkin yang sering banget kalian dan saya rasakan.
Udah ngak asing senjata manusia pada umumnya, mereka sering bilang “ ya, saya kan cuma manusia biasa” . that’s right...!!! kita emang manusia biasa kok, tapi kita juga kan salah satu ciptaan makhluk Allah yang mulia. Punya pikiran, insting, dan nalar yang udah Allah kasih buat kelangsungan hidup kita sekarang dan masa yang akan datang.
Terkadang kita benci banget sama orang yang kesehariannya hanya bisa ngeluh, “ salah ini lah, itulah” heheh padahal mungkin kita gak sadar kalo kita juga sering kayak begitu. Sulit ya rasanya untuk menepis semua itu. Kebiasaan manusia dari jaman purba kali ,,, hehe...
Ada pelajaran yang baru saya dapat, semoga ini bisa membuat sebuah perubahan paling tidak untuk menilai kualitas diri.
“ Saatnya kita mencoba untuk  terbiasa dengan hal-hal yang gak kita inginkan, dengan itu kita bisa merasakan betapa pentingnya sesuatu yang kita dapatkan saat ini dan lambat laun kita juga bakal terbiasa dengan keadaan yang kita anggap ngak menyenangkan” .
Selama ini saya juga masih berproses untuk menjadi manusia yang bebas dari “ Mengeluh” insya Allah saya yakin pasti bisa,, dan pasti bisa ...!! ( hehe pede banget). Maka dari itu seneng banget baca artikel “ kita butuh terbiasa dengan ketidaknyaman”  .  Semoga saat ini kita bisa belajar banyak bersyukur sekalipun dengan ketidaknyaman yang berada di sekitar kita, dan yang terpenting dari semua itu kita bisa menjadi manusia yang senantiasa  selalu introspeksi diri.. dan biar Allah saja yang menilai semuanya...amin ....:-).

Sabtu, 05 November 2011

Surat Cinta Yang Terlambat

Untuk seseorang…
Seseorang yang sampai saat ini masih mengisi sebagian ruang hati, seseroang yang telah memberiku pelajaran arti sebuah kepedulian dan perhatian, seseorang yang telah memberi ruang memaknai kehilangan….
Sebelumnya Aku minta maaf atas ketidakmampuanku untuk mengatakannya secara langsung, atau mungkin paling tidak mengantarkan surat ini secara langsung.

Untumu (yang sedang membaca surat ini), melalui surat ini aku ingin berpamitan… mulai hari ini aku akan berpindah ke satu tempat, tempat yang akan memisahkan antara kau dan aku. Mungkin tidak akan lama, tapi mungkin juga tidak akan sebentar atau bahkan seterusnya, entahlah… Tidak perlu kau cari dimana aku berada atau kemana aku pergi.

Aku sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik bagimu, walaupun mungkin bagimu itu bukanlah sesuatu yang berharga karena yang ada dihatimu memang bukanlah aku, melainkan sesorang yang meskipun tidak melakukan apapun ia akan tampak jauh lebih berharga, karena ia memang sosok yang istimewa. Tapi tenang ko, semua usahaku untuk memberikan yang terbaik buatmu tidak akan memaksa dan menuntutmu untuk mencintaiku, karena aku sudah sadar… bahwa dengan melihatmu tersenyum penuh semangat dan ceria ternyata itu sudah sangat membahagiakan hatiku, dan itu lebih menentramkan jiwaku ketimbang sebaliknya yang mungkin kau tidak akan tersenyum seperti itu apabila bersamaku. Tidak perlu berbicara masalah keikhlasan, karena ikhlas sejatinya tidak perlu dipertanyakan, biarlah itu menjadi domainnya Tuhan yang lebih mampu menilai.

Kau tidak perlu khawatir, apalagi setelah membaca surat ini. Percayalah, saat ku tulis surat ini aku sedang bahagia, bahagia karena aku bisa melihatmu berbahagia. Tidak perlu kau berpikiran bahwa aku sedang mengorbankan perasaan, sebab ku tidak pernah menilai itu sebagai pengorbanan, karena memang tidak pernah ada yang menuntuku untuk melakukannya.

Insya Allah, aku percaya kepada Yang Maha Kuasa, bahwa kelak suatu saat nanti akan ada yang mencintaiku sebesar cintamu kepada orang yang kau cintai, dan menyayangiku setulus rasa sayangmu kepada orang yang begitu kau sayangi.

Akupun tidak ingin setelah kau membaca surat ini dan mengetahui apa yang kurasakan, rasa cintamu seketika menumpuk untukku. Belum terlambat memang jika kau menyadari betapa besarnya rasa cintaku kepadamu dan kau tidak ingin menyia-nyiakannya, tetapi aku tidak mungkin sanggup melihat orang yang kau cintai saat ini merasakan sakit dan kekecewaan yang luar biasa, dan kalau itu terjadi ?, sunguh… aku tak sanggup menanggung dosanya. Jadi, jangan pernah palingkan cintamu dari sosok yang paling kau cintai saat ini.

Sulit memang bagiku untuk sepenuhnya melupakanmu, tapi keadaan akan menjadi lebih sulit jika aku tidak pernah mengatakan apapun tentang perasaanku kepadamu. Satu hal yang selama ini mampu membuatku bertahan untuk diam dalam kesendirian adalah sepatah kalimat sakti : “Yang terpenting kau bisa tersenyum ceria penuh semangat, perkara hatimu untuk siapa biarlah itu menjadi urusanmu dan kuasanya Tuhan”. Kalimat yang terus membimbingku untuk belajar ikhlas dan tidak memelas.

Perasaanku selama ini kepadamu tidak ingin disebut bertepuk sebelah tangan, karena memang ku akui bahwa aku sendiri tidak pernah mengungkapkannya. Lalu kenapa melalui surat ini aku mengungkapkannya ?, karena ku tidak ingin apabila ajal menjemput kalimat yang terucap dalam sakaratul maut-ku adalah namamu, aku tidak ingin saat mempertanggungjawabkan amal perbuatanku yang ada dipikran hanyalah kamu, aku tidak ingin pergi dengan berjuta sesal karena belum sempat mengungkapkan ini kepadamu. Dan yang terpenting… aku tidak ingin rasa cintaku melalaikanku dari yang menganugerahkan rasa cinta itu sendiri.
 

Rabu, 02 November 2011

Saat Ini kita Harus banyak bersyukur ^^

Paling tidak saya memiliki sebuah kebanggaan yang tentu saja kebanggan itu bukan semata-mata karena saya, namun karena Allah yang telah memberikannya. Malam ini  selepas pulang beraktifitas betapa ngilu saya melihat tontonan yang cukup membuat hati saya perih, bagaimana tidak melihat kemesraan anak muda disamping, depan, belakang  dan setiap saya menoleh ke batang hitung mereka, saya melihat sesuatu yang harusnya tidak dipertontonkan di depan umum.

Whatever lah jika mereka tak peduli yang namanya "dosa" , asalkan jangan ditempat umum, bukan merasa sok suci atau apa namun sebagai wanita rasanya  hati saya berjibaku dengan keadaan yang tak ingin saya inginkan, entah bukan hanya sekedar ngilu, namun juga muak yang tak karuan. dalam hati dipenuhi keheranan besar namun sesuatu yang memang kehendak  nyata " ini loh lingkungan sekitar kita???" astagfirullah, dalam hati bertanya bukan ingin menganggap saya lebih baik dari mereka bukan...bukan sama sekali, bahkan saya tidak sampai hati untuk menilai hal tersebut. Saya hanya bisa mengucapkan rasa syukur yang terus berkepanjangan bahwa ternyata di kesendirian saya yang cukup panjang saat ini  walau bagaimanapun saya sangat amat harus bersyukur, kalau tidak dengan kasih dan sayang Allah, mungkin bisa saja diwaktu berikutnya saya menjadi tontonan apa yang saya lihat saat ini.Alhamdullilah ternyata Allah memang masih sayang dengan saya.

Meskipun saya tidak bisa menguntai banyak kata-kata indah untukMu ya Rabb namun saya berjanji saya akan berusaha memperbaiki diri saya terus menerus meskipun proses untuk menuju kesempurnaan begitu sulit, karena tidak ada yang sempurna. Untuk  perempuan mutlak adanya menjaga hal termahal yang ada di dalam diri wanita yaitu " kehormatannya".Kalau bukan karena kasih sayang dari Allah,mungkin-mungkin saja hal tersebut bisa menimpa kita kapanpun jika Allah berkehendak ( Naudzubillah...). " buat kita -kita yang masih sendiri, mungkin Allah tau kapan waktu terbaik untuk kita, meskipun kita memaksa diberikan pendamping namun jika Allah berkata ini belum saatnya, kita juga tak bisa apa-apa, sehingga saya sadar sesuatu itu akan indah pada waktunya". Jadi bersabarlah!!!

Tidak ingin panjang lebar, karena saya sadar tidak ingin menggali kapasitas yang seharusnya tidak saya utarakan, namun lagi-lagi kita harus belajar.
" kadang-kadang Allah mengajari kita dari hal  terburuk, supaya kita bercermin pada akibatnya"
Wallahualam...semoga kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa dilindungi-Nya dari hal-hal buruk.

"we imagine what we want, but the fact the worst could come at any time, if not ourselves who look after then who else?"