Kamis, 12 Desember 2013

Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tak Sayang Tak Apa-Apa




Mustahil ya seseorang bilang sayang kalo dia tak mengenal sebelumnya, itulah mengapa sering kita dengar ungkapan “tak kenal maka tak sayang” . ngomongin sayang, kenapa ya hati ini rasanya adem banget apa mungkin karena itulah tujuan kasih sayang yang diciptakan Tuhan, yakni agar hati menjadi tentram. 


Siapa sih manusia yang tak ingin disayang,hampir semuanya ingin disayang. Tapi coba deh jarang banget ya diantara kita yang pernah berfikir aku seneng bisa memberikan sayang padanya, atau aku sebenrnya sayang sama dia tapi…ini dia nih yang ada tapinya kudu di cut, sebab rasa sayang yang tumbuh dengan tulus tak mengenal tapi. 


Pernah merasa disayangi? Gimana rasanya? Adem ya, jiwa ini seolah didewakan oleh orang tersebut tak ingin beranjak dari sampingnya, tapi jika sayang itu tiba-tiba hilang tak untuk kita, kita berubah menjadi manusia frontal, merasa tersisihkan dan merasa dinomorsekiankan. Inilah mengapa jarang sekali orang yang bilang sayang tapi akan berlaku adil dengan hatinya.

Menuntut disayangi hanya akan membuat hati keruh dengan campuran rasa yang selaras. Itu karena selama ini kita hanya menuntut, tapi ketika tuntutan itu tak terpenuhi kita akan menjadi sosok yang tak peduli, bahkan jauh lebih tak peduli. Mekanisme kasih sayang itu persis seperti menunggu undian jika menang kita akan memuncak bahagianya tapi jika kalah kita pun harus tahu diri karena tidak hanya kita yang berharap menang tapi orang lain juga sama. 


Sebelum menjurus ke kasih sayang sejati nantinya memang kita harus mengenalnya terkebih dahulu siapa manusia yang pantas disayangi. Setelah itu memberikan kasih sayang kepada dia-dia yang kita cintai harus berprinsip seperti menunggu undian tadi, meskipun menunggu tak enak tapi yakin deh Tuhan pun akan membalas semua bentuk kasih sayang kita dengan cara berbeda,mungkin tak dengan orang tadi.





sumber foto : www.coral.com




Rabu, 11 Desember 2013

Fashion Ala Hijabers Tanpa Banyak Biaya





Belakangan trend hijabers mewabah di tanah air, beragam fashion dari mulai make-up hingga pakaian pun menjadi sorotan publik. Tampil chic enak dipandang adalah damban semua wanita, namun menjadi seorang muslimah  kita juga harus mempertimbangkan trend sesuai syar’i. Selain itu untuk fashion para hijabers saat ini kerap memperlihatkan aneka aksen aksesoris mewah sehingga terkesan glamor. Nah ini yang bahaya, ketika niat berhijab itu sudah muncul maka segerakanlah, tapi awas dengan trend yang ada jangan membuat kita lupa diri fitrah berjilbab sesungguhnya lantas asyik membelanjakan tabungan kita alias boros hanya untuk mengikuti trend hijabers masa kini. 

Well sob, berikut tips nyentrik buat kalian yang ngakunya hijaber ingin tampil modis tanpa harus berboros-boros ria hanya untuk terlihat “wah”. 

1.Be creative & inovatif
Itulah mengapa sebab seorang yang memiliki kreatifitas tinggi tidak akan digilas jaman, mereka selalu punya ide cemerang untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Inilah pentingnya kita mengasah kretifitas dalam diri, dengan kata lain langkah ini bisa meminimalisir pengeluaran hanya untuk sekedar fashion. Contoh kecil, pakaian tak tersisa bisa kita gunting, padu padankan dengan dress polos sehingga terlihat anggun, kan lebih bermanfaat?.

2. Tanpa Sarang Burung diatas kepala, kitapun tetap cantik
Pernah dong melihat muslimah yang tampil dengan lilitan hijab persis seperti sarang burung, entah kenapa saya menilainya terlalu berlebihan. Ingat loh, sesuatu yang berlebihan itu kan gak baik apalagi kita seorang muslimah yang notaben tingkah laku kita menjadi sorotan publik. Sedikit cela, bersiaplah untuk dinilai negative oleh banyak kepala. Yang kita perlukan hanya berkerudung sopan menutupi dada, lalu bisa ditambahkan dengan bros mungil pun sudah terlihat trendi. 

3. Mahal tak selamanya serasi
Buat saya mengenakan pakaian bukan bicara soal harga, tapi sebarapa nyaman kita mengenakannya persis seperti memilih pasangan hidup. Tak perlu lebel butik terkenal untuk menampilkan fashion kita asalkan kita nyaman mengenakannya kenapa tidak? Walaupun harus beli di pasar gak da ojekk buecekk... dengan harga diskon pula lagi hehhee.. 

4. Sambung menyambung menjadi satu
Ini bukan bicara lagu bertemakan Indonesia tercinta, tapi ini soal baju yang ngak kamu suka lagi tapi bisa disambung-sambung jadi baju yang layak tuk dipakai. So, meminimalisir pengeluaran bukan?. Itulah mengapa kita dituntut untuk kreatif sebagai muslimah, karena atribut bahan yang kita kenakan pun lebih daripada wanita yang tidak menutup auratnya. Memang terdengar aneh, tapi coba deh jika kamu punya baju yang sudah ngak layak pakai, kamu kumpulkan coraknya, buat pola, lalu jahit deh. Ngak hanya sampah bekas aja loh yang bisa di daur ulang,sama halnya pun baju bekas juga.

5.Be your self
Saya pernah lihat dan terkesima ceritanya sama fashion sederhana seseorang tapi nyaris terlihat sempurna dan enak dipandang. Cara ia berdandan sama sekali tidak berlebihan,ia hanya memadupadankan warna dan uniknya aksesoris yang melekat pada tubuhnya seperti hasil karyanya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa seorang hijabers itu tak perlu berkerudung dan begaun mewah, ketika ia megenakan sesuatu yang sederhana dan serasi dan menurutnya pantas hal ini sudah lebih dari cukup, lebih bersahaja bukan?

Oke deh lima poin diatas bisa kita peraktekan dirumah, paling ngak kita bisa mulai dari hal terkecil yakni mengerem keinginan kita untuk belanja baju, kerudung, tas, sepatu dan mulai deh mengotak atik barang yang kita punya untuk di daur ulang seperti apa yang kita mau. Inget loh setiap harta yang kita belanjakan suatu saat akan dipertanggung jawabkan diakhirat. Moga bermanfaat :-) 

Sumber Gambar : 
http://magazinconline.com

Selasa, 10 Desember 2013

Saya Nabung Ya, Buat ke Haji !





Kata-kata ini hanya punya si mamah, setiap kali dia kasih uang kepengemis, tukang ngamen, dan lain-lain. Belajar dari niat, itu intinya bukan seberapa banyak ataupun kecil pemberian kita pada orang lain. Benar sekali katanya, berhaji itu panggilan jiwa bukan soal antara si kaya atau si miskin. Mereka adalah tamu special Allah yang dipanggil untuk bisa ke mekah. 

Haji bukan soal gelar birtitel H atau Hj tapi ini soal kerinduan yang teramat sangat antara makhluk dengan sang penciptanya, kerelaan atas harta, jiwa juga raga untuk khusyuk menjadi tamu pilihan-Nya. Balik lagi soal ucapan tabungan yang kerap diucapkan mamah, pada dasarnya doa itu obat mujarab untuk mempercepat keinginan. Entah siapa – siapa doanya yang dikabulkan. 

Itulah, kadang suka aneh ngedenger mamah bilang “ bang, ini buat nabung ke haji ya”, simple fikiran gw hanya berfikir ngak perlu kok ngomong gitu, cz Allah pun tahu niat baik kita. Tapi perlu diingat juga tidak semua manusia mau mendoakan sesama muslim tanpa diminta untuk mendoakannya, wong kita sendiri aja kadang alpa buat ngedoain diri kita sendiri kok, apalagi orang lain dan itu faktanya, benerkan?. 

Jadi ngak ada salahnya kita meminta doa darinya kebaikan atas diri kita sendiri. Allah memang punya rumus matematika tersendiri dalam menghitung sedekah. Tidak ada yang tidak adil dan tidak mungkin baginya. Mama itu orang yang gemar bersedekah, tidak pandang bulu jika ia berkesempatan untuk memberikan uang akan ia berikan walaupun nominalnya sedikit, tua muda layak atau tidak layak untuk diberi. Tapi balik lagi soal rumus matematika Allah, sedikit itu tidak menjadi utama, yang utama adalah niatnya. 

Dan Alhamdulillah niat yang lurus pasti akan ketemu jalan yang lurus, kini dia sudah berangkat ke tanah suci, berkat ucapannya “saya nabung ya, buat ke haji! ”. Well, lewat buku you word makes u, kata-kata mu itu akan menentukan hidupmu. kebetulan banget dia bukan orang yang suka numpuk-numpuk harta, ngak punya kendaraan, ngak punya tanah juga,(lagi juga ngak ada hartanya..hehe) hartanya ya anak-anaknya dan keluarganya pun dari dulu gw hidup sederhana.

Sekali lagi dimata Allah tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya apapun kehendak-Nya. Mari petik pelajaran yang satu ini  :-)


NB: maaf menganalogikan keluarga sendiri tidak bermaksud riya, hanya untuk contoh nyata saja..;-) 

Punya Anak Perempuan Itu




Ini sesi dimana gw harus membayangkan bagaimana anak gw tumbuh besar nantinya, tumbuh menjadi seorang gadis pada umumnya. Banyak orang bilang merawat anak perempuan itu lebih sulit dibandingkan merawat anak laki-laki, begitulah kenyataannya. Kadang terlintas pikiran dimana harus mengajarinya banyak hal, memposisikannya menjadi gadis bermartabat.

menjadi seorang gadis nantinya dengan sekelumit kisah hidup tak akan bisa dipendam sendiri, keluargalah yang menjadi sandarannya. Tumbuh menjadi seorang perempuan itu tidak mudah, banyak ritme kisah dalam hidup yang memaksanya untuk tumbuh bahagia, tersakiti, dicintai, dihianati, dijunjung tinggi dan dicaci
 
Dan itulah pada mulanya pun wanita tercipta untuk dilindungi,meskipun pada awalnya ia memberikan perlindungan dan pada akhirnya pun wanita sebagai pihak penerima. Ini ngak mudah, apalagi anak gw cewepikiran gw menerobos lorong waktu kedepan, hanya untuk melakukan perlindungan hangat, sebagai pendidik utama, dan motivator kehidupan yang terus dinamis. 

Memeluk anak perempuan itu buat gw ibarat mengenggam belut, sangat licin tapi saat kita tahu tekniknya insyaallah itulah keberhasilan menjadi sosok orang tua. Bukan hanya perempuan saja, paksaan dan kekangan orang tua terhadap anak bisa membuatnya tumbuh brutal, namun tidak juga mengajaknya tumbuh mengalir seperti air. 

Medidik anak perempuan itu bermula dari dalam kandungannya, pernah mendengar kan stimulasi bayi dalam kandungan dengan mengajaknya berbicara?. Ini salah satu tekhnik dimana kita bisa membentuk karakternya seperti yang kita mau. Bicara mengajaknya untuk mengerti apa yang kita inginkan, jika cara ini continue kita lakukan, insyaallah si anak pun akan mengerti dan lebih peka akan lingkungan sekitarnya. 

Gw selalu menanamkan dalam diri anak gw sampai saat ini sekalipun dia lagi nangis, gw selalu bilang dede jangan nangis, jadi anak perempuan pun ngak boleh cengeng,,, jadi anak perempuan itu harus tangguh  dan ngak cengeng. Gw hanya berharap mengkondisikan perempuan itu tumbuh harus bermartabat, ini bukan masalah pintar atau tidak pintar bukan maslah lucu atau tidak lucu.. tapi ini masalah kualitas seseorang perempuan yang dibentuk dalam pribadi tangguh untuk mengenal dirinya sendiri. 

Banyak saat ini orang tua yang bisanya Cuma marahin si anak kalo lagi salah dengan hujatan, ngak jarang juga banyak orang tua yang membiarkan  anaknya salah dengan cara masa bodo atau takut memarahinya karena ngak tega. Gw ingin mencinta anak gw dengan cara sederhana namun berkesan. Gw ingin dia pandai menempatkan posisinya, pandai melihat hidup ini dengan mata batinnya. Bahwa ngak semua kebaikan itu selamanya akan baik dan sesuatu yang ngak baik pun ngak selamanya jelek barangkali di dalamnya terpendam kebaikan yang lebih banyak. 

Gw pun sadar kekurangan banyak dalam diri gw, tapi sebagai orang tua hampir semua diantara kita pasti tidak ingin kekurangan kita jatuh pada anak. Oleh sebab itu ada pepatah mengatakan laki-laki hebat pasti ada wanita hebat dibelakangnya, dan wanita hebat itu pasti terlahir dari didikan perempuan hebat. Semoga kita bisa menjadi sosok orang tua yang bersaing hebat dengan perubahan jaman ini. Amin





Jumat, 29 November 2013

Haruskah Kita Bersaing, Jika Hatimu....







Persaingan itu adalah nafsu yang tidak akan pernah diam ditempatnya, akan berkarat dalam hatinya dan menumpulkan rasa cinta sesama.


Hidup mungkin bisa diibaratkan sebuah competisi yang tidak akan pernah ada habisnya, tapi sekali lagi persaingan disini bukan competisi tinju seperti perang artis Farhat Abas sama anaknya Ahmad Dhani mungkin? Atau Perang fisik antara Jupe dan depe? Atau bahkan adu jotos Nikita Mirzani yang lagi celeng karena pengaruh alkoholnya? Bukan itu sob…

Contoh kasus simple ya, Pernah ngak merasa bersaing sama rival kita, sama orang yang notabennya kita ngak demen sama dia mungkin karena dia pacar mantan dan sebagainya lah. So,seringkali kita sibuk ngurusin apa sih kekeurangan kita hingga tak Nampak dimatanya bahwa kita banyak kurangnya. Beradu cantik, beradu bahagia, beradu kita merasa paling istimewa dibandingkan rival kita. Setiap saat hanya sibuk mencari kurangnya dia, membandingkan, dan mempercantik diri kita dengan sesuatu yang fana. …abstrack….maya dipenglihatan.

Oke hidup memang tidak pernah berhenti menemukan rival dimanapun kita berada, tapi adakah kemenangan sebuah kepuasan batin jika ujungnya kita malah dibenci oleh sang Pencipta, naudzubillah. Ini memang konyol buat saya, kadang saya terjebak dengan keadaan dimana setiap pertarungan harus dituntaskan dengan kemenangan, ada hasrat dimana ingin merasa diakui. Tapi nyatanya tidak !! 


Persaingan itu adalah nafsu yang tidak akan pernah diam ditempatnya, akan berkarat dalam hatinya dan menumpulkan rasa cinta sesama.

Untuk apa hidup ini diisi dengan rasa dengki di dalam dadamu, jika dia bukan lawan sebanding denganmu. Ketika kita merasa bersaing dengan seseorang yang hanya kita butuhkan adalah kemenangan, bukankah itu sebenarnya hanya nafsu yang terus diasah. Hanya ingin dilihat sebagai orang hebat, hanya ingin dipuji dan dinilai lebih baik. Hanya…dan hanya yang kita dapat…

Apa yang sebenarnya sedang kita pertontonkan saat ini, entah itu berupa kebahagiaan, kepuasan batin dan sebagainya dengan niat busuk, lantas untuk apa?....pasang status “makasih ya sayang udah syg ma aku”, tidak penting kan? Jadi untuk apa?... hanya ingin dilihat kamu itu “Istimewa”?...atau hati busuk itu lebih mengarah ingin menjadi suhu panas yang meletupkan hati rival kita sesungguhnya. 

Dan sesungguhnya itu tidaklah perlu !!!

Bagi saya hidup ini bukan kompetisi hanya sekedar untuk merasa diakui, kalian tahu amplas??...amplas selalu mengosok-gosokan karat dibesi…pada akhirnya teksturnya yang kasar akan licin dengan sendirinya dan tiada guna lagi, sedangkan besi akan terlihat semakin jernih dan mengkilap. 

Itulah persaingan yang dilakukan pada orang-orang bodoh...melihat indahnya tipu daya keabsahan dunia ini yang semu. Kita akan semakin terperosok dalam di lubang yang akan kita gali sendiri. Akui saja semua kekalahan kita, meskipun sebenarnya kita adalah pemenang. Karena seorang pemenang tidak akan takut dinilai kalah dalam segala hal, tidak memiliki ambisi dalam hatinya untuk merasa lebih dalam segala hal, tidak akan melukai hati banyak orang dengan lidah maupun sikap kita…Seperti Rasulullah saw yang selalu santai dalam sebuah perang, tidak pernah berharap pujian atau dedikasi apapun…itulah Rasulullah…