Jumat, 23 Maret 2012

Ada Apa Di Kebun Raya Bogor ?

Jalan-jalan lagi, kali ini saya mencoba mengasingkan diri ke sebuah tempat yang bisa dibilang ngak sepi tapi juga ngak ramai with my friend saya pun capcus ke Bogor dengan langkah pasti. Trip ke suatu tempat dimana tetap menggambarkan keadaan alam dengan landscap yang memukau. Salah satu objek wisata alam yang memberikan pemahaman tentang Flora apalagi kalau bukan orang menyebutnya “ Kebun Raya Bogor”.   
Kebun Raya Bogor merupakan salah satu ikon yang sangat menonjol di Kota Bogor, entah karena mungkin tempatnya yang bersebelahan dengan Istana Bogor atau apalah yang membuat  tempat ini setiap minggunya dibanjiri oleh ribuan pengunjung baik dari dalam maupun luar kota bahkan banyak turis luar yang berdatangan kesini.. Harga tiket masuknya hanya RP.9500,-/ orang, cukup murah kan? Bayangkan dengan harga segitu kita bisa keliling muterin kawasan Kebun Raya sampe puas alias kaki bisa pegel-pegel besokannya.hehe...  
Kalo kesini serasa “Back To Nature”, karena jujur pemirsa tempat ini setiap sudut menawarkan suasana mirip banget hutan. Isinya banyak banget pohon yang guede...guede banget karena kebanyakan yang udah berumur ratusan tahun weleh..weleh..dan sayapun cukup merasakan aura-aura mistis disini (heheh.. ngehayal kayak tayangan dunia lain). Kalian tahu bahwa alam itu selalu memberikan landscape berbeda dari potret perkotaan yg penat, polusi, bising, ricuh,kisruh dan lupakan sejenak  istilah “Time is money” karena jujur tempat ini itu indah, sejuk, dan hangat lembab unsur alam.   
Ngak mau berpura-pura naif atau munaroh,, eh salah munafik sebab kalian mau tahu kalo kita berjalan agak sedikit jauh beberapa mil saja ke dalam (Hiperbola banget.. ) kita bakal lihat lipatan sudut Kebun Raya ini dengan pasangan-pasangan yang tengah asik nyari lapak buat berduaan dimana-mana, Astagfirullah maaf saya khilaf menyebutnya. Well beruntung saat ini saya jomblo jadi ngak ada alasan buat berdua-duaan disini (heheh  kayak masang iklan ya ,,”space available”).  
 
Kebun Raya Bogor Sama seperti objek wisata alam lainnya yang erat kaitannya dengan sesuatu yang berbau mistis. Wayoooo... !!!. Ini peringatan buat sepasang kekasih  konon katanya nih bagi mereka yang datang kesini  bersama sang pujaan hati hubungannya bakalan kandas ditengah empang,, eiitsss salah dipinggir jalan aja biar ngak ketabrak. Percaya ngak percaya sih, tapi kalo saya sih “ngak percaya” itu terserah bagaimana kalian menyikapinya.   
Penasaran jalan kearah dalam dari pintu masuk utama saya menuju jembatan cinta, walaupun tak asing lagi namun tetap saja saya enggan melintasi jembatan ini bukan takut karena mitos yang berbau mistisnya namun jujur saya memang fobia dengan ketinggian. Ada yang tahu kenapa disebutnya jembatan cinta? Begini ceritanya jembatan ini merupakan salah satu jembatan gantung  berwarna merah yang berada di Kebun Raya, Mitos yang berkembang di situ adalah bila sepasang kekasih berjalan menyeberangi Jembatan Merah, maka dipercaya tidak lama kemudian hubungan percintaannya berakhir. Namun sebaliknya, bila berjalan di Jembatan Cinta bukan bersama kekasih melainkan hanya teman, jika berpacaran dipercaya akan langgeng dan bahkan bisa sampai ke jenjang pernikahan. Ada yang berminat buat yang singgle buat melintasi jembatan ini?? Hehehe..
Lanjut ke Pohon Jodoh, aduh kenapa sih dikebun raya all about love-love an, serasa jadi pengen gigit jari sama  ngumpet dibawah kasur sambil pake helm and teriak “ AKU GALAU...” . Salah satu sisi menarik dari pohon ini tumbuh berdampingan uniknya Di bawah kedua pohon tersebut terdapat bangku taman. Pohon yang berada di sebelah kiri adalah Meranti yang mempunyai kulit kasar dan berwarna gelap. Sedangkan pohon yang satu lagi adalah beringin dengan kulit licin berwarna coklat. Dan satu lagi mitos mengatakan siapapun pasangan yang duduk dibawah pohon ini maka hubungannya akan langeng. Pertanyaannya “ Percayakah anda?” kalo saya sih masih konsisten gak percaya. 
Ada tangga yang cukup membuat saya kelelahan, tangga ini memiliki banyak anak tangga untuk menuju ke atas yakni jalanan utama. Dan tahukah kalian saya pun melaluinya dengan semangat dan rasa yakin hehehe . Nah sesampainya diatas kita akan melihat kebun raya ini bersebelahan dengan Istana Bogor yang dibatasi dengan pagar, Sungguh bagi saya suasana sore ini indah menyentuh, karena apa? Karena matahari tengah berjalan untuk menuju ke barat jadi sorot cahayanya bisa begitu indah membuat pohon seolah berwarna gliter kerlap-kerlip serasa damai banget.   
Satu hal saya suka diluar aturan kalo lagi di alam, abis mau bagaimana disini banyak banget kesempatan buat melihat “sesuatu”kata syahrini. Jangan negatif dulu pemirsa ibarat fotografer, kemampuan saya dalam memotret masih dibilang dibawah standar, tapi menurut saya memotret itu ibarat menangkap objek secara spontan dan coba lupakan semua aturan yang ada. Mari kita terobos undang-undang photography sejenak, dan hasilnya ngak ancur-ancur banget sih yang jelas cukup puas dengan hasil jepretan sendiri hehehe...  
Dari jauh persis banget kaya setandan pisang kering, eh taunya pas diamati lebih dekat ini tuh sejenis jamur atau apalah namanya yang jelas unik, langka dan jujur saya baru lihat loh..(norak 7 turunan)
Next, foto selanjutnya ini jujur juga gak tahu apa namanya yang jelas asal pret-jepret, saya suka warna buahnya yang kontras banget sama batang dan helai daunnya.
Bunganya indah bukan? persis seperti yang mengambilnya hehe...tapi sayang disekitar bunga ini ada satu bunga yang layu alias kering. Kalo diibaratkan seperti cinta yang tumbuh tapi tak disiram dan diberi pupuk atau mungkin tumbuh dengan cara yang salah... ya jadinya layu sebelum berkembang. (kayak lagu lawas..heheh)
Pemirsa sampai disini dulu ulasan saya mengenai kunjungan ke Kebun Raya, saya harap kalian senang , puas atau bahkan kasih saya 4 jempol buat mengatakan kata " sepakat" bahwa Bogor itu punya keindahan sendiri yang harus dinikmati dari berbagai sisi. Salah satu kelebihan kita mengunjungi objek wisata alam adalah kita bisa mentafakuri kebesaran Tuhan yang dimana Ia telah merancang sedemikian bagusnya bentuk sebuah landscap natural syarat makna. Wallahualam
NB: Thanks ya buat temanku yang sudah mau berbagi pengalaman menikmati alam di Kebun Raya Bogor,..:-)

Kamis, 22 Maret 2012

10 Kebodohanku...



Kebodohanku yang pertama adalah menemukanmu di sana, berbicara sebentar, bercanda, dan kemudian mengagumimu. Aku baru menemukan seseorang yang begitu cerdasnya mengamati segala sesuatu. Seperti menemukan aku yang lain yang selama ini tidak pernah kutemukan. Seperti berbicara dengan diri sendiri dan berdiskusi tentang hal-hal yang aku sukai. Bedanya, kamu seorang laki-laki dan aku wanita yang tiba-tiba saja kehilangan ketenangan.

Kebodohanku yang kedua adalah mencintaimu. Ya, dengan frekuensi bertemu sesering itu dan kenyataan bahwa aku melakukan kebodohan awal dengan ‘mengagumimu’, sepertinya memang tinggal menunggu waktu sampai tahap aku mencintaimu. Dan waktunya sudah datang sekarang. Sebenarnya aku belum siap, tapi kenyataannya, kedatangannya memang terlalu cepat. Dan hatiku yang jatuh itu, aku menunggu untuk kamu yang menangkap.

Kebodohanku yang ketiga adalah menunggumu. Menunggu sampai kamu bersiap menangkap hatiku yang jatuh setelah itu. Aku sampai menghitung hari, jam, dan detik untuk mengira-ngira waktu. Bertanya-tanya apakah sekarang waktunya kamu menangkap hatiku? Sejam kemudian bertanya lagi, apakah sekarang? Sehari kemudian masih bertanya lagi, apakah sekarang? Dan aku terus menunggu, hari, minggu, bulan. Sampai kemudian semuanya buyar sejak kedatangan lelaki itu.

Kebodohanku yang keempat adalah masih mencintaimu. Ya. Bahkan ketika wanita itu datang dan mengambilmu dari semua waktu kita untuk bertemu, berbincang dan mengulang semua kesenangan kita yang nyaris semuanya sama, aku masih juga mencintaimu. Berpura-pura sangat tahu bahwa cintamu kepada wanita itu adalah sementara. Cepat atau lambat cintamu akan pudar dan kemudian menangkap hatiku yang jatuh sudah terlalu lama. Mengambang dan melayang terus di sekitarmu. Jadi, mungkin aku akan menunggu.

Kebodohanku yang kelima adalah itu, masih menunggumu. Sialnya, ternyata cintamu tidak segera memudar. Kamu, berbahagia dengannya. Menikmati setiap menit kebersamaanmu dengannya. Hingga pada suatu malam, dalam kelelahan dan kesakitan yang sangat karena terus menunggu, aku kemudian berbincang dengan hati dan pikiranku. Ini harus berhenti. Semakin lama aku melakukan ini--terus menunggumu, semakin lama juga aku sakit hati. Kami kemudian memutuskan untuk mulai hari ini berhenti mencintaimu. Ini keputusan bulat. Titik.

Kebodohanku yang keenam adalah melanggar keputusanku sendiri dengan tetap mencintaimu. Ya. Ini terasa bodoh sekali. Keputusan yang diperhitungkan secara matang, aku langgar sendiri. Ternyata, aku lebih memilih terus sakit hati daripada pergi. Ternyata, untuk beberapa waktu kemudian aku harus bersiap untuk terus menerus sakit hati. Di momen ini, aku merasa dunia sedang mengasihani hatiku.

Kebodohanku yang ketujuh adalah tetap menunggumu. Ini fatal dan menurutku keterlaluan. Setelah berbulan-bulan tanpa harapan, aku masih menunggumu untuk menangkap hatiku yang jatuh itu. Padahal, tandanya sudah kelihatan. Sangat kelihatan. Kamu tidak akan menangkapnya sampai kapan pun bahkan walaupun hatiku sudah satu sentimeter di atas tanganmu. Dan kenyataannya, memang yang terjadi seperti itu. Hatiku tidak pernah ditangkap olehmu. Di momen ini lagi, dunia mengutukku dan membela habis-habisan hatiku.

Kebodohanku yang kedelapan adalah meratapi banyaknya waktu yang terbuang karena mencintai dan menunggumu. Berlama-lama bersedih dan memikirkan kenapa kamu bisa semengagumkan itu dan kenapa aku harus mengenalmu. Lalu mulai berpikir untuk kenapa wanita itu yang kamu tangkap hatinya dan bukan aku. Dan semalaman, berjatuhan ratusan ‘kenapa-kenapa’ lainnya, bersama ketumbanganku. Iya. Yang kamu baca benar. Ada tulisan 'ketumbanganku' di sana.

Kebodohanku yang kesembilan adalah masih hidup di masa lalu dengan kamu tetap menggelayut di pikiranku. Ini menyesakkan, tapi seperti itu kenyataannya. Bukan kamu yang salah, aku yang selalu membawamu ke manapun. Ke dalam hujan, ke dalam lagu, ke dalam tulisan, ke dalam malam, ke dalam mimpi. Lihat bukan? Aku sudah gila. Mungkin, aku harus berhenti melakukannya, menjadi gila.

Kebodohanku yang kesepuluh adalah selalu menggerutu tentang kesembilan kebodohanku, tapi tidak juga membiarkannya berlalu. Juga menyesali kenapa dari kesembilan kebodohanku itu, semuanya tentang kamu. Ada yang pernah tahu cara menghentikan semua kebodohan ini agar rasa sakitnya berhenti?

Tapi, sepertinya kebodohanku akan terus berlanjut. Oh ya, semoga kebodohanku yang berlanjut itu, bukan lagi tentang kamu.

Thanks,

Selasa, 13 Maret 2012

Kabar Baik Untuk Yang Single



Jomblo, sebutan yang entah mengapa setiap kali mendengarnya kerap membuat  kuping ini tak bernyali untuk mau mendengarnya,,,,hehehe. Mungkin begitulah bagi para JOJOBA alias ( jomblo..jomblo bahagia). Banyak loh orang yang beranggapan jomblo itu menyenangkan, ada juga yang merasa  ngak sabar melepas masa-masa jomblo. Terus kalo ditanya “ bagaimana dengan saya???” jawabnya “ Tergantung sikon”. 

Hal yang sangat manusiawi banget kalo terkadang disaat menjalani masa jomblo kita merasakan kesepian, butuh someone yang paling dekat untuk berbagai, mengerti situasi kita namun kita harus beruntung loh bahwa dengan seperti ini mengajarkan kita lebih bersabar lagi dan tidak terperangkap dengan nafsu  yang menjelma bagaikan anak panah beracun.

Beberapa tahun kebelakang saya pernah baca buku dari “ Kang Zen El-Fuad” buku karya beliau itu sungguh membuat rasa saya membekas dengan filosofinya yang subhanallah “ Rrrruar Biasa Buangeetttt”.  Beliau  menuliskan bab soal “ Cinta” nah Dia bilang “ Kalo kita belum dikasih seorang kekasih sampai saat ini mungkin Allah sayang sama kita, dan hanya orang-orang pilihan saja yang tidak berpacaran, karena perlindungan dan kasih sayang-Nya”. 

Itulah pentingnya sebuah buku sebab kita pasti bisa mengambil sedikit saja pelajaran meskipun hanya sepatah kata/ kalimat saja. Mungkin bagi kalian yang single ini terasa berat, terasa hampa, bahkan terasa membosankan ketika harus melihat setiap bulannya banyak undangan pernikahan untuk kita, melihat begitu tentramnya pernikahan karena kita bisa jauh lebih terhormat, betapa indahnya setiap hari bisa saling berbagi dan mengisi, betapa jengkelnya haus melihat seseorang yang kita taksir udah berstatus “in a Realitionship” di FB and seterusnya.....

Begitupun kaidah nyata untuk setiap wanita, wanita yang baik adalah wanita yang menilai cinta pada gerbang pernikahan, begitupun sebaliknya. Saya yakin Tuhan pasti memiliki rencananya, caranya yang membuat kita jauh lebih mengerti hikmah di dalamnya. Pokoknya nikmatin aja semua prosesnya, karena kita berhak memilih yang terbaik untuk masa depan kita dengan cara masing-masing.
Istilahnya nih “ Kita mau nangis darah kek’”, “ Mau guling-gulingan di aspal kek” and “ Mau nyakar-nyakar tembok sampe hancur tuh tangan” kalo Tuhan belum kasih untuk kita sampe “ lebaran kodok” juga ngak bakal dapet. Yups, karena sesungguhnya jodoh hanya ada digenggaman rahasia Zat yang maha “mengetahui”. Terus, kalo dengan itu apakah kita harus diam saja? Jawabanyya “ ya” loh kok iya sih ?? heheh mungkin pada bingung ya???. Bagi saya “ Ya” untuk diam setelah melakukan sesuatu atau ikhtiar. Terus pertanyaannya apakah seseorang yang kalian inginkan sudah kalian perjuangkan? Sudahkah kalian berusaha untuk saling mengenal dan berbagi? Atau sudahkah kalian membuktikan bahwa ia benar-benar jodoh kalian?”. 

Sobat, usaha tanpa sebuah keyakinan atau istilah kata “ ASBA” ( Asal Coba-Coba) itu ngak akan pernah berhasil. Karena segala sesuatu itu tergantung niatnya, kalo niat kalian untuk pacaran  pasti kalian akan belajar menjadi pacar terbaik, lalu kalo niat kalian untuk menikah kalian pasti akan belajar menjadi penamping yang baik. Bukan maksud menggurui loh, sebab itulah yang saya tahu dari pengalaman pribadi dan kawan-kawan seperjuangan. 

Nah setelah niat dan usaha yang tulus, mungkin saatnya kita “Diam”(Dengan Iman Anda Menerima semua ketentuannya) heheh maksa banget ya??, whatever lah yang jelas  diamnya orang muslim pasti lebih bermakna. Semoga Tuhan memberikan kabar atau hadiah terindah untuk para single-single di dunia ini dengan sebuah motivasi penuh bahwa sebenarnya “ Tuhan pasti telah membungkus seseorang yang suatu saat akan mendapat kasih sayang yang pantas untukmu ataupun sebaliknya, lebih indah daripada kedua bola mata yang selalu iri melihat sepasang anak manusia yang berjalan tanpa halal, lebih manis dibandingkan madu cinta atau bahkan lebih baik dibandingkan mantan-mantan atau mereka yang tidak pernah pantas melukai hati kalian”
So... Cinta itu pantas didapatkan dengan cara yang halal...dibingkai dengan pernikahan yang menghiasnya...Wallahualam. Semoga bermanfaat ^^


Minggu, 11 Maret 2012

Sulitnya Mengembalikan Nama Baik


Setiap orang pasti memiliki kesalahan, hukuman atas kesalahan yang dilakukan orang itu bisa setimpal namun ada juga yang tidak. Guys sekedar sharing aja,pantaskah manusia menghujat sisi kesalahan manusia lainnya, atau tahukah sebenarnya adakah yang lebih pantas selain Tuhan untuk menghukum setiap kesalahan?.

Life it’s so complicated ketika kita harus mengurusi semua urusan orang lain, betapa indahnya sebuah perdamaian jika bisa diwujudkan dengan keadaan yang wajar tanpa harus melibatkan kesalahan mereka. Sebagai contoh konkrit di lingkungan kita, setiap penjudi, pemabuk, pencopet atau bahkan mereka yang memiliki sifat yang sulit diterima oleh masyarakat begitu sulit untuk mendapatkan sebuah kepercayaan di lingkungan masyarakat ketika mereka ingin berubah. Jujur kalo menurut saya terlalu mudah untuk kita mengeneralisasi, padahal bukankah semua sisi buruk itu bisa diubah, dan atas kehendak siapa perubahan itu terjadi?.

Di lingkungan sosial mungkinkah ketika seorang ingin merubah semua sikap buruk tersebut namun kita masih akan terus menghukumnya?. Jujur kawan,,,kita diberikan kemampuan berfikir dan bertindak yang luar biasa oleh Allah dengan kemampuan yang tak terbatas sedangkan Allah maha luas permberiannya. Diberlakukan seperti ini, didiskriminasi, dihujat baik itu terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi itu sangat menyakitkan bukan?.

Sejenak saja mari kita merubah posisi kita seperti mereka, karena kawan dihukum oleh masyarakat/social itu lebih menyakitkan dibandingkan kita harus dihukum secara pidana sekalipun. Begitulah sejenak saja jika kita mau memposisikan posisi kita seperti mereka. Mengembalikan nama baik itu memang lebih sulit ,karena kebanyakan di masyarakat kita tidak pernah meberikan kesempatan bagi mereka-mereka yang ingin berubah kearah yang lebih baik dengan track record kelam.

Tidaklah mudah untuk mengembalikan nama baik, butuh proses dan waktu yang harus kita lewati. Semoga dengan kesungguhan dan juga niat baik semua akan terbukti seperti yang dikatakan roso daras:
"bahwa kebenaran senantiasa akan mengalir menemukan jalannya sendiri. Sekalipun kebenaran itu sudah dibelokkan. Sekalipun kebenaran itu sudah disumbat. Sekalipun kebenaran itu sudah dikubur dalam-dalam. Dan… kebenaran niscaya akan mengalir dalam sungainya sejarah".

Satu lagi pesan saya kawan untuk kalian semua “dihukum secara social oleh masyarakat lebih menyakitkan dibandingkan kita harus dihukum secara pidana

Kamis, 08 Maret 2012

My Trip to Ancol Without Reason

Ternyata enak  juga ngabisin waktu buat santai ditengah semua yang kelihatannya sibuk, penat, bahkan waktu ngak bisa sedikitpun ngasih ruang untuk kita memanjakan diri sendiri. Ya,, meskipun banyak cara yang bisa kita lakukan buat menghilangkan semua penat tapi ngak selamanya cara yang banyak bisa memberikan kebaikan untuk kita. 

Well,,, trip saya saat ini go to Ancol,, Ancol????? Kenapa juga harus Ancol???seolah Jadi mengingatkan setahun lalu pernah ngais rezeki disini, yang jelas bukan nyapu halaman, penjaga tiket atau mungkin jadi anounce di dufan. Pekerjaan yang bsa dibilang asik ngak asik tapi tetep bisa saya nikmatin dan akhirnya saya nyerah juga sama kerjaan yang satu ini...

 
Yups gitu deh yang namanya hidup, selalu berpindah dari cara yang satu ke cara yang lain dan saya harus bersyukur. Back to perjalanan kita ke Ancol menyenangkan dan ngasih moment tersendiri meskipun hanya berdua. Uppss ...tunggu dulu berduanya saya bukan sama cwo ya,,, tapi cwe dan yang jelas kita bukan pasangan lesbong. 

 
Her my friend, ngak tahu deh bertemu wanita yang satu ini banyak kasih saya pelajaran dan pengalaman baru. Yups, Alhamdullialah masih dipercaya sama orang buat menjadi pendengar semua keluh kesahnya. Hehe ... lagi-lagi Allah kasih saya ujian pada orang lain disaat saya butuh kekuatan. Tapi insya Allah saya ridho kok ^^.
My first destination is to the beach,,,pantai selalu kasih sebuah moment baru, moment yang bisa ngubah cara pandang sempit ke yang lebih luas lagi dan mencoba berfikir diatas lautan yang luas tanpa batas. Yups menikmati seribu cara berfikir diatas laut.

 
Well saya suka banget laut,,,, next time Allah bisa kasih saya kesempatan buat bisa nikmatin pulau Bunaken. Kalo di Ancol paling seneng duduk di batu-batu, dan biasanya kita bisa mandangin sunset meskipun suasana laut disisni jelas ngak lebih bagus karena banyak pemandangan yang buat saya risih dengan pasangan muda-mudi yang hanya mengotori keindahanya. 

 
Lega, karena bisa menghabiskan waktu yang menyenangkan meskipun hanya berdua, kita rame banget bisa nyairin suasana dengan suasana yang lebih asik karena cuaca ngak panas, hanya ada semilir angin yang buat tubuh serasa sejuk tepatnya semakin sejuk.
“Seribu satu cara buat menuju kearah yang lebih baik” ternyata itu bukan hanya moto saya saat ini loh ,,,^^  tapi disituasi petualangan saya ke Ancol pun bisa jadi alasan saya buat menuju kearah lain yang lebih nikmat buat dipandang.
Tujuan saya hanya ingin ke laut aja setelah itu balik lagi, dan akhirnya saya sama teh Ida pun mau ngak mau harus mengelilingi Ancol. Pokoknya narsis itu bagi saya adalah bawaan lahir, hheee meskipun ngak ditakdirin buat narsis tapi yang jelas narsis itu “Confident”. 

 
Saatnya ngukur tinggi badan, seberapa tinggi badan anda?? Yang jelas “Cukup semampai deh“ semeter tak sampai heheheh... Dufan jadi mengingatkan sesuatu....sesuatu....sesuatu yah ^^.
Dulu lagi kerja disini saya seneng banget liat Taman Ancol, EcoPark.... That is my journey for health ekosistem.... begitulah kurang lebihnya. Jadi ngak seru dong kalo kita ngak nagmbil gambar bersama indahnya tumbuhan yang tumbuh disekeliling Ancol. 

 

Kriuk..kriuk ,,tepat pukul 12.00 siang, perut udah ngak bisa kompromi buat sabar nikmatin sepiring kwetiau goreng di Solaria,,, ummm... nyumi, orang yang paling deket dengan saya pasti tahu makanan kesukaan saya yang satu ini...!! Terus cukup minum secangkir fozen cappuchino yang manis banget... padahal kenapa ya bisa manis banget apa karena kita berdua emang udah manis.... ??? Weww...asik tujuh  turunan narsis alone..alone.. hehe ^^.


 
Usai perut kenyang kita cari mushola buat solat dzuhur, end then kita nerusin my trip kita ke pinggir laut di pasir putih sambil nikmatin udara laut yang asik dan selalu buat saya ngak berhenti buat mentafakuri semua ciptaan Allah.
Ya, ciptaan Allah berbaur di Alam selalu kasih dimensi dan warna yang berbeda apalagi kalo kita lagi dirundung masalah. Selain Al-Qura’n alam juga bisa jadi Problem Solving buat merenung dan berfikir.
Keadaan gila saat ini belum tentu keadaan gila saat nanti.. Heehhe pokoknya nemu moto baru lagi nih ...heeehee. Bersenang-senang  deh saat ini sebab lain hari belum tentu bisa senang dengan senyuman sempurna kayak gini ^^.

 
Terakhir saya balik lagi ke pantai lepas ini. Sambil diiringi rintikan hujan bikin suasana meleleh dengan masalah heheheh,,, berjuang sekuat tenaga,,tenaga sekuat baja  berusaha buat lepas,,, yupps lepas sedetik aja buat berfikir hidup itu sulit... hidup itu ngak adil dan hidup itu penuh dengan retrotika melankolis yang buat otak kita tumpu buat mikirin masa depan selanjutnya.... dan akirnya bener-bener lepas ^^.


 
Mungkin kaki dekil ini bisa jadi bukti bahwa dengan dua kaki yang berbeda kita bisa melangkah dengan seksama. Mencari kesenangan yang tak patah arah buat kebahagiaan yang tanpa kelu dengan keadaan selanjutnya. But life is color,, life is combination for a reasons.

 
so goodbye to all that painful ... today there are only a white sheet of the new