Senin, 18 November 2013

Untuk Bilang Cinta, Haruskah Dunia Tahu?




Love bebh, merasa dicintai deh… (masang status di social media), kenapa yak kok ungkapan begini  gw nilainya malah terkesan lebay. Sory nih yang merasa ngak asik sama tulisan gw, tapi yuk kita sharing bagaimana ungkapan tersebut harusnya berada.

Ada tiga tipe manusia ketika ia mengungkapakan cintanya kepada pasangan. Satu, mereka yang ketika bilang cinta lebih seneng kalo orang lain tahu, di ekspos dan kalo perlu dunia beserta antek-anteknya juga pada tahu.xixixixixi ini yang gw bilang lebay...alay...(kata mamah Dedeh) Kedua, mereka yang lebih ska mengungkapkan cinta pada pasangannya berdua saja alias heart to heart, ngak perlu orang lain tahu, yang penting ungkapan itu hanya mereka berdua yang berhak tahu. Kalau saya tebak tipe yang kedua ini lebih romantis dan peka terhadap perasaan teman-temannya yang mungkin tak seberuntung kita kisah cintanya. Dan yang ketiga adalah dia yang tidak suka mengungkapan cinta baik dibibir maupun perlu pasangannya tahu, tipe yang seperti ini lebih mengarah cuek bebek, padahal dalam hubungan itu dijalin harus ada saling mengisi dan melengkapi. 

Alkisah nih buat tipe ketiga, ini kisah nyata bebek aja yang sering kita bilang cuek bebek ternyata lebih setia dan berhati loh.
Cerita keluarga kecil bebek dirumah nenek gw, mereka hidup rukun bersama anak-anaknya, suatu hari si bebek jantan di bawa nenek gw kerumah tetangga sebrang buat ngebuahin si bebek betina tetangga kakek gw tersebut karena ngak bertelur2. Selang beberapa lama si bebek jantan tersebut tingal di rumah tetangga, tapi uniknya si bebek betinanya ngak bertelur-telur. Kekeselan akhirnya tetangga nenek gw balikin lagi tuh bebek ke rumah nenek gw .
Pas setibanya di rumah si bebek betina bersama anak-anaknya, tiba-tiba cuek dan ngak mau dideketin si bebek jantan. Mungkin kalo kata kita “ si bebek betina merasa cintanya dikhianati”, berkali-kali si bebek jantan mendekati bebek betinanya, tapi yang ada bebek betinannya malah lari-lari dan ngak mau di deketin. Semenjak itu sebebek jantan pun seolah frustasi dan melarikan diri, and ngak lama tuh bebek jantan di potong sama nenek gw, soalnya kasian katanya ngeliatnya. Putus asa untuk mendapatkan kepercayaan dari si betinannya. Hehhe itu cerita beneran loh.
 
Jadi kalo dibilang orang cuek bebek itu kalah sama bebek, bebek aja sangat membutuhkan bentuk cintanya kepada pasangannya, palagi kita yang punya akal dan hati.Dalam kisah tersebut si bebek betinanya mungkin bilang begini" kalau udah berkhianat jangan harap deh balik lagi" hehehe.  Nah kalo yang seperti ini kayaknya ada dalam sisi wanita, wanita itu memang diciptakan untuk menerima. Jika awalnya mereka memberikan cinta pada pria, ujung-ujungnya mereka butuh status peneriman bentuk kasih sayang pria yang detail. 

Jadi kalo ada orang sok cuek terhadap pasangannya, perlu diragukan kesetiaannya, karena menurut gw ngak ada manusia yang bisa cuek sama pasangannya tanpa bukti apapun. Kalo kita sama-sama wanita kita pasti ingin dipuji, dicintai meskipun tak perlu orang lain tahu. Diantara ketiga tipe diatas gw lebih memilih tipe pasangan kedua. Ungkapan cinta yang heart to heart, meskipun kisah cinta gw bukan bak romeo n juliet atau rama dan shinta dalam kisah perwayangan, kisah cinta gw cukup gw dan pasangan gw yang tahu.

Setelah lama berkelana mencari, mendapatkan dan melepaskan cinta saat dulu, gw lebih banyak belajar kalau bukan saatnya hebring-hebring cinta di khalayak umum, tidak juga bungkam untuk mendapatkan dan mengungkapkan cinta pada pasangan. Gw lebih seneng ngak ada orang yang tahu dapur rumah tangga gw (istilahnya), gw sadar sesuatu yang berlebihan itu ngak baik apapun itu,meskipun mungkin gw ngak sebaik orang-orang yg gembar-gembor soal cintanya. Makanya gw lebih memilih biasa-biasa aja, soal hati itu adanya dibalik daging dan dilindungi oleh kulit kita, jadi hanya sang pencipta saja dan orang yang benar-benar wajib mendapatkan ungkapan itu yang layak tahu. (versi gw)

Hati-hati loh, seringkali kelemahan dan kelebihan kita bisa menjadi ancaman buat kita sendiri, semakin bertambah usia dan pengalaman kita harus menjadi pembelajar sejati, bukan hanya menjadi keledai yang jatuh dilubang yang sama. Kita juga harus menghidupkan hati ini agar orang lain yang ngelihat kita tidak memendam iri atau dengki. Sering kita menyalahkan orang lain yang iri dan dengki akan kisah cinta kita, padahal banyak sediktnya sikap kita punya andil kesalahan besar disana. Ibarat kata tidak akan ada asap jika tidak ada api....

Hanya sekedar share aja buat temen-temen, gw juga bukan pakar cinta dan gw juga masih belajar mencintai pasangan gw dengan cara dan prilaku yang wajar. Istilahnya kesenangan dan kebahagian yang tidak perlu digembor-gemborkan ke publik, tidak perlu lah kita lakukan karena siapa yang tahu kalau ternyata dibalik kebahagian kita malah menyakiti banyak orang yang tidak bisa sebahagia kita, betul ngak?. 

Well, hanya sekedar perenungan saja… mengungkapkan cinta itu ibarat makan buah simalakama...tapi kalo mengungkapkannya pada siapa dan dimana dengan benar insyaalah akan lebih berarti.  Dan kita akan jauh lebih bisa bersikap seperti kedua orang dewasa yang sedang jatuh cinta pada umumnya,lebih indah dan bijaksana bukan?.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

dunia ga perlu tau mak, daripada diumbar taunya dalamnya ga begitu, cuma boong doang kan kesian :)

newmyinspiration mengatakan...

setuja deh...lain dibibir lain dihati :-)

Posting Komentar