Love inspiring
kali ini datangnya dari berbagai rasa yang mengadukan rasanya lewat status
di beragam jejaring sosial. Meskipun bukan pengamat soal percintaan, riset
membuktikan loh..bahwa bentuk sakit hati, entah itu dihianati ,dicampakan dna sebagainya akan
berbekas dan selalu diingat sampai kapanpun?. Tidak jauh dari bahasan itu, saya
ingin membahas soal cinta yang tidak selamanya harus menunggu.
Mengapa?
Cukup seerhana, disadur
dari pengalam pribadi bahkan banyak kasus cinta orang pada umumnya, penantian
itu tidak selamanya berakhir dengan ending yang baik. Belum lagi soal rasa
kecewa yang harus ditelan selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun
lamanya dan apa yang kita tunggu ternyata malah menjadi bom waktu dimana
kapanpun bom itu bisa meledak.
Maaf, saya bukan
berniat membuat para pembaca disini menganggap penantian itu “MENAKUTKAN”,
bukan juga membuat para pencari cinta sejati harus merasa mengakhiri hubungan
dengan alasan yang sepele. Tapi jauh dari pada itu saya hanya memberikan kesan
bagaimana seharusnya kita belajar mengerti bahwa penantian itu kadang tanpa
kita sadari malah membunuh kepercayaan diri.
Tidak jarang, hubungan yang dijalin
tanpa komitmen yang jelas atau secara halal harus pergi karena tertarik dilain
sisi sosok yang lain. Bahkan tidak jarang juga, jalan pemikiran orang yang flagmatis membuat dirinya bisa berlaku ekstrim
terhadap cinta.
Oke, buat kita yang merasa menunggu itu
mungkin bisa berkata santai, tapi tidak jarang hati juga tidak bisa
diperlakukan santai dengan lidah. Kadang hati lebih peka dan menjerit, “kapan penantian ini berakhir hingga akhirnya
si dia melabuhkan cintanya dengan labirin ikatan suci ?”. Menyedihkan bukan
??....
Dulu saya
berfikir menunggu adalah jalan terbaik karena saya yakin bahwa cintanya akan
menetap di saya, tapi ternyata saya salah duga 180 derajat. Bukan bermaksud
mengenaralisasi laki-laki, tapi bicara soal subjektif manusianya. Apa yang saya
tunggu bukan hanya apa yang saya inginkan , tapi begitupun sebaliknya
perkataannya menunjukan jalur yang sama, saya dengan tidak membuka sedikitpun
celah yakin bahwa dia adalah orang yang benar-benar patut saya tunggu. Saya
yakin keimanannya lebih memprioritaskannya untuk menjaga intensitas kami untuk
bertemu.
Tapi, jauh
daripada kepercayaan dan komitmen yang kami bangun, saya mungkin tidak
seberuntung wanita lainnya, ketika saya harus bertarung rasa dengan kegalaun
dengan penantian saya. Oke, bibir saya bisa bilang “saya bahagia walaupun harus menanti dia berapapun tahun yang ia minta
saya untuk bersabar”, tapi ternyata hati saya lebih respect untuk menjerit
dan galau dengan situasi ini. Betapa jauh kepala saya membayangkan, bagaimana
jika sayap yang saya kepakan patah, dan
bagaimana saya harus melewati jika saya harus tanpa sayap yang sebelah…
Cinta yang
dipupuk akan tumbuh, dan ketika semua yang tumbuh harus mati ditelan rasa, saya
benar-benar gamang dan tidak bisa membuktikan bahwa saya benar-benar
mencintainya saat itu. Kodratlah yang memaksa saya untuk tidak berlaku agresif
mengajaknya berlabuh ke pelaminan… ya, karena saya hanya seorang wanita !!!. Dulu
hati saya hanya bilang, “ Bertahanlah
dnegan cintamu sampai semua indah pada waktunya”. Tapi sejauh pemikiran saya, dan rasa yang sudah
tumbuh mungkin mengakar, hingga saya
menutup diri hanya untuk menantinya dan bersabar dengan kapasitas cintanya yang
tidak tahu sampai kapan akan berkarat disini.
Ternyata, pada
akhirnya kami berpisah, bukan kami tepatnya dia yang melempar satu bukti bahwa
cintanya bukan untuk saya. Cukup disini saja, selebihnya biar kekurangannya
menjadi bagian hikmah di black love story
saya tanpa ingin saya umbar laki-laki macam apa dia. Semenjak itu saya sadar cinta tidak selamanya
harus menunggu. Buat saya, dan mungkin buat banyak orang yang sampai saat ini
sudah bahagia menemukan cinta sejatinya berfikir bahwa cinta adalah bicara soal
komitmen, dan kesanggupan untuk bisa menyatu dalam waktu dekat tanpa harus
berfikir untung dan rugi dalam waktu yang lama.
Beruntung saat ini Tuhan membalas semua apa yang saya tunggu, karena dalam waktu dekat sakit hati tak bertahan lama... saya dipersunting dengan dia, dia yang saat ini menjadi pasangan hidup, dia yang rela memeluk saya setiap malam dengan senyuman... dia yang rela memberikan cinta yang halal untuk dibawa... dia yang telah menghormati dan menghargai hak wanita dengan ikatan suci pernikahan. dia mungkin tidak sehebatnya, tapi dia memiliki hati yang peka menghidupkan bagaimana seharusnya cinta harus ditanam dan tumbuh pada hakikatnya. Bersyukur takdirpun telah menyemai cinta pada tempatnya :)
Bagaimana?? masih mau menunggu atau berlabuh bersama orang yang mencintaimu, menghargaimu dan menghormatimu sebagai wanita kawan???
14 komentar:
Allah Maha Tahu siapa yang terbaik buat kita.
Terima kasih partisipasinya, sudah tercatat sebagai peserta.
terimakasih kembali mba niken :-), betul sekali, Allah lebih tahu bagaimana takdir dikehidupan selanjutnya ^^
What a sweet love story. :)
Good luck buat GA-nya... :)
untuk yg bersabar selalu ada hikmah dibaliknya, ya :)
Salam super hehe
空キセノ : thanks ya, udah mampir sist ^^
@keke naima : always :-) dan itu bukti nyata kesabararan atas sebuah kepahitan ^^
@Anonim : salam super juga :)
Itulah bukti bahwa jodoh adalah rahasia Tuhan, kadang tidak sesuai dengan yang kita pikirkan, tapi yang penting Tuhan punya rencana lain yg terbaik untuk manusia..
Kunjungan Perdana...
@insan robbani : thanks kunjungannya mas,,, iya Allah adalah MAHA sutradara dalam kehidupan :)
Tulisannya keren bangeett..;)))))
@ vera : hmm jadi tersandung nih saya.. eh tersanjung.. makasih sudah berkenan mampir :)
datang berkunjung....
kadang hidup memang gak seperti apa yang kita harapkan, tapi suatu saat, pasti akan ada saatnya kita juga tersenyum...
@muhamad ridwan: yupss betul sekali mas, thanks ya :)
Posting Komentar